Harga Minyak Dunia Naik Imbas Serangan di Laut Merah

Ilustrasi. Foto: Freepik

Harga Minyak Dunia Naik Imbas Serangan di Laut Merah

Annisa Ayu Artanti • 20 December 2023 08:27

New York: Harga minyak ditutup di level tertinggi dua minggu terakhir pada perdagangan Selasa. Penguatan harga itu dipicu oleh peningkatan serangan kapal di sepanjang rute pengiriman Laut Merah.
 
Kondisi itu telah memicu kekhawatiran akan gangguan suplai pada satu waktu dan sedikit meredakan kekhawatiran akan suplai yang melebihi permintaan.    
 
Melansir Investing.com, Rabu, 20 Desember 2023, harga minyak mentah berjangka AS menetap 1,3 persen lebih tinggi menjadi USD73,44 per barel dan kontrak Brent naik dua persen menjadi USD79,48 per barel.

Serangan Laut Merah terus memicu gangguan pasokan 

Kekhawatiran akan gangguan pada perdagangan yang disebabkan oleh serangkaian serangan rudal dan pesawat tak berawak terhadap kapal-kapal di Laut Merah oleh kelompok militan Houthi Yaman yang bersekutu dengan Iran terus menekan harga minyak menyusul kenaikan dua persen sehari sebelumnya.

Baca juga: Invasi Kelompok Houthi Ancam Pasokan Minyak Dunia
 
Serangan-serangan tersebut telah memaksa beberapa pengirim minyak utama untuk menghentikan pengiriman minyak mentah melalui Laut Merah menyusul serangan-serangan terhadap kapal-kapal di wilayah tersebut.
 
Sekitar 12 persen lalu lintas pengiriman dunia melewati Terusan Suez, sebagian besar dari Mediterania ke pasar Asia yang penting.

AS akan memimpin gugus tugas angkatan laut di Laut Merah 

Amerika Serikat mengumumkan pembentukan sebuah operasi multinasional untuk melindungi perdagangan Laut Merah, termasuk negara-negara seperti Inggris, Prancis, Italia, Norwegia dan Spanyol.
 
Serangan-serangan ini telah mendorong sejumlah perusahaan pelayaran untuk mengatakan pada akhir pekan, mereka akan menghindari wilayah tersebut.
 
Raksasa minyak BP (NYSE:BP) menyatakan mereka akan menghentikan semua pengiriman melalui Laut Merah, mengingat situasi keamanan yang memburuk untuk pelayaran.
 
Hal ini membuat pasar sekali lagi mulai menetapkan harga premi risiko dari konflik ini, mengingat konflik ini berpotensi mengganggu suplai minyak dari wilayah tersebut.
 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Annisa Ayu)