HUT ke-71 Kabupaten Berau Gelar Pesta Bakar Ikan, Upaya Cegah Stunting

Bupati Berau Sri Juniarsih Mas. (Tangkapan Layar Metro TV)

HUT ke-71 Kabupaten Berau Gelar Pesta Bakar Ikan, Upaya Cegah Stunting

Patrick Pinaria • 17 September 2024 18:35

Berau: Pencegahan stunting menjadi perhatian besar pemerintah Indonesia. Tak terkecuali, pemerintah Kabupaten Berau. Berbagai upaya terus dilakukan pemerintah setempat agar pencegahan stunting di wilayah Berau bisa optimal. Salah satunya, dengan menggelar Irau Manutung Jukut atau dikenal dengan pesta bakar ikan.

Acara pesta bakar ikan ini digelar Pemerintah Kabupaten Berau melalui Dinas Perikanan pada Senin, 16 September 2024. Kegiatan ini juga menjadi bagian dari rangkaian perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-71 Kabupaten Berau dan HUT ke-214 Kota Tanjung Redeb, Provinsi Kalimantan Timur.

Penyelenggaraan Irau Manutung Jukut ini dibuka langsung oleh Bupati Berau Sri Juniarsih Mas dan Wakil Bupati Berau Gamalis. Keduanya menandai pembukaan acara tersebut dengan menekan bunyi sirene bersama-sama.

"Di ulang tahun yang ke-71 Kabupaten Berau dan Tanjung Redep yang ke-214 dilaksanakan dengan acara Manutung Jukut yang merupakan memang agenda rutin yang selalu dilaksanakan di Kabupaten Berau. Untuk tahun ini terbesar, kami membakar ikan sebanyak 14,2 ton ikan. Ini merupakan sebuah hal yang luar biasa yang memberikan kegembiraan untuk masyarakat untuk  dapat menikmati ikan sepuasnya secara gratis," ujar Sri dalam tayangan program Newsline di Metro TV pada Selasa, 17 September 2024.

Sri pun mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang sudah mendukung acara Irau Manutung Jukut ini. Ia menilai acara ini selalu dinanti-nanti para warga.

"Kami juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh elemen yang terkait yang telah sama-sama mensukseskan kegiatan Manutung Jukut. Ini adalah merupakan agenda nasional yang akan kami laksanakan dengan mencegah angka stunting untuk menciptakan generasi emas di tahun 2045. Semoga dengan program bakar ikan yang dilaksanakan setiap tahun akan membantu pemerintah untuk pencegahan angka stunting," lanjutnya.

Irau Manutung Jukut ini merupakan bahasa suku Banua, suku asli Berau yang artinya pesta bakar ikan. Dalam acara ini masyarakat bebas memilih ikan bakar yang tersedia di masing-masing stan tenda yang ada.  

 

Baca: Kaltim Sabet Juara Umum MTQ Nasional 2024


Acara ini pun sudah berlangsung meriah sejak dibuka. Para pengunjung sudah disuguhkan tarian daerah, serta edukasi langsung kepada anak-anak untuk gemar makan ikan melalui sebuah lagu dalam acara pembukaan. 

Dalam acara ini juga dilakukan penyerahan bantuan dan santunan uang tunai dan perlengkapan alat tangkap ikan ramah lingkungan kepada nelayan yang diserahkan secara simbolis oleh Bupati Berau. Bantuan ini merupakan bentuk dukungan pemerintah daerah meningkatkan industri perikanan dan kelautan untuk kesejahteraan nelayan. 

Tak kalah menarik, acara ini juga diisi stan-stan peserta yang bahkan lebih banyak jumlahnya dari perayaan tahun sebelumnya. Pemerintah daerah juga menyiapkan sebanyak 14,2 ton ikan segar berbagai jenis yang dibagikan ke setiap stan peserta. 
 
Masyarakat terlihat begitu antusias menyambut penyelenggaraan Irau Manutung Jukut ini. Sejak pagi hingga sore hari, masyarakat berbondong-bondong memadati kawasan tepian sungai Segah, Jalan Ahmad Yani yang menjadi area berlangsungnya acara. Semua terlihat bahagia menikmati santapan ikan bakar bersama keluarga dan kerabat. 

Selain itu, para pengunjung juga diperlihatkan acara adat dari dua Kesultanan Berau di puncak acara HUT ke-71 Berau. Pertama, acara adat dari Kesultanan Sambaliung yang menggelar tradisi manguati Banua yang berlangsung di Keraton Sambaliung.

Kemudian, pengunjung juga ditunjukkan acara adat di Kesultanan Gunung Tabur. Mereka menggelar tradisi baturunan parau atau tradisi menurunkan perahu. Perahu panjang yang telah dibacakan doa, kemudian diangkat beramai-ramai untuk diturunkan ke Sungai Segah. 

Kedua acara tradisi dari kedua Kesultanan ini merupakan tradisi leluhur dari zaman kejayaan kerajaan di Kabupaten Berau. Hingga kini, tradisi ini masih terus dilestarikan oleh masyarakat.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Rosa Anggreati)