Awan Panas Guguran (APG) Gunung Merapi terpantau dari Pos Pengamatan Babadan, Jumat (8/12). FOTO: Pos Babadan
Media Indonesia • 30 January 2024 08:54
Klaten: Pemerintah Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, meningkatkan kesiapsiagaan bencana erupsi Gunung Merapi guna mengurangi risiko bencana. Gunung berapi di perbatasan antara Jawa Tengah dan DI Yogyakarta itu saat ini dalam status level III atau siaga.
"Kesiapsiagaan menghadapi ancaman erupsi Gunung Merapi perlu ditingkatkan, terutama warga masyarakat di kawasan rawan bencana (KRB) III," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Klaten, Syahruna, Selasa, 30 Januari 2024.
Diketahui sekitar pukul 13:11 WIB, Minggu, 28 Januari 2024, terjadi awan panas guguran Gunung Merapi. BPPTKG mencatat amplitudo maksimal 21 mm, durasi 143.84 detik, dan jarak luncur 1.500 meter ke arah barat daya atau Kali Bebeng.
Untuk antisipasi dan kesiapsiagaan terhadap potensi bahaya erupsi Gunung Merapi, BPBD Klaten telah melakukan berbagai langkah dalam upaya mitigasi atau pengurangan risiko bencana, antara lain sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat.
"Minggu ini, kami juga akan memberikan sosialisasi tentang bahaya erupsi Gunung Merapi kepada warga di KRB III, terutama warga Desa Tegalmulyo, Sidorejo, Tlogowatu, dan Balerante," jelasnya.
Saat ditemui usai rapat koordinator di Pendapa Pemkab Klaten, Syahruna mengungkapkan warga KRB III Gunung Merapi di Kecamatan Kemalang kini telah siaga menghadapi bencana erupsi dengan mendirikan posko atau pos ronda.
"Kami memberikan apresiasi warga KRB III atas kesiapsiagaan menghadapi potensi bahaya erupsi Gunung Merapi. Sebagai bentuk dukungan, BPBD Klaten menyuplai masker serta makanan dan minuman ke pos-pos ronda, seperti mi kering, kopi, dan gula," ungkapnya.
Masih terkait potensi bahaya erupsi Gunung Merapi, BPBD Klaten juga telah memberikan peringatkan kepada para penambang pasir di aliran Sungai Woro. Terutama ancaman lahar dingin jika di sekitar puncak gunung diguyur hujan lebat.
"Ancaman bencana hidrometeorologi, seperti banjir, tanah longsor, dan angin puting beliung juga telah disosialisasikan kepada masyarakat terutama di daerah potensi bahaya, sebagai upaya pengurangan risiko bencana," ujarnya.