Eks presiden Amerika Serikat Donald Trump. (AP)
Willy Haryono • 3 December 2023 16:38
Florida: Donald Trump, eks Presiden Amerika Serikat (AS), menuding petahana Joe Biden sebagai sosok "penghancur demokrasi Amerika." Pernyataan disampaikan dalam upaya Trump membalikkan keadaan seputar persepsi bahwa dirinya telah mengobrak-abrik demokrasi AS.
Sejak berakhirnya pemilu 2020, Trump berusaha membatalkan hasil pemilu walau tidak ada indikasi kecurangan di dalamnya.
Tuduhan tersebut mencerminkan tudingan serupa yang telah dilontarkan Biden selama bertahun-tahun terhadap Trump. Saat masa kampanye jelang pemilu AS 2020, Biden menuding Trump "bertekad untuk menghancurkan demokrasi Amerika."
Pada hari Sabtu, Trump menyampaikan argumennya yang paling eksplisit hingga saat ini tentang mengapa para pemilih seharusnya melihat Biden sebagai ancaman demokrasi yang lebih besar. Trump mengulangi pernyataan lamanya bahwa empat dakwaan pidana terhadapnya menunjukkan Biden menyalahgunakan sistem peradilan federal.
"Ia telah mempersenjatai pemerintah melawan lawan-lawan politiknya seperti seorang tiran politik Dunia Ketiga," kata Trump kepada para pendukungnya di Cedar Rapids, Iowa.
"Biden dan sekutu kiri radikalnya suka berpura-pura menjadi sekutu demokrasi. Joe Biden bukanlah pembela demokrasi Amerika, Joe Biden adalah perusak demokrasi Amerika," sambungnya, seperti dikutip dari Fresno Bee, Minggu, 3 Desember 2023.
Ammar Moussa, juru bicara kampanye Biden, menjawab: “Amerika era Donald Trump pada tahun 2025 adalah negara di mana pemerintah menjadi senjata pribadi untuk mengurung musuh-musuh politiknya. Anda tidak perlu percaya begitu saja – Trump sendiri sudah mengakuinya."
Trump telah lama berjanji akan mengadili Biden sebagai pembalasan jika dia berhasil kembali ke Gedung Putih.
Baca juga: Survei SSRS: Trump Unggul Tipis atas Biden di Pemilu 2024