WHO sebut 'bom penyakit' di Gaza picu risiko mematikan. (AP)
Marcheilla Ariesta • 28 November 2023 23:23
Jenewa: Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakna, ada risiko lebih banyak orang meninggal karena penyakit dibandingkan pemboman di Gaza.
'Bom penyakit' bisa terjadi jika sistem kesehatan di wilayah tersebut tidak segera pulih.
"Pada akhirnya kita akan melihat lebih banyak orang meninggal karena penyakit dibandingkan akibat pemboman jika kita tidak dapat memulihkan sistem kesehatan ini,” kata Juru Bicara WHO, Margaret Harris, dilansir dari AFP, Selasa, 28 November 2023.
Dia menggambarkan runtuhnya Rumah Sakit al-Shifa di Gaza utara sebagai sebuah “tragedi” dan menyuarakan keprihatinan tentang penahanan beberapa staf medisnya oleh pasukan Israel.
Sebelumnya, WHO juga menyampaikan kekhawatiran tentang penularan penyakit di Gaza. Pasalnya, bombardir Israel telah membuat penduduk berkumpul memadati tempat perlindungan dengan makanan dan air bersih yang kurang memadai.
Hingga pertengahan November ini, lebih dari 70.000 kasus infeksi pernafasan akut dan lebih dari 44.000 kasus diare telah tercatat di Gaza, jumlah yang jauh lebih besar dari diperkirakan.
WHO sebelumnya memperingatkan tentang "tren mengkhawatirkan" dalam penyebaran penyakit di Gaza, di mana bombardir dan serangan telah mengganggu sistem layanan kesehatan, akses ke air bersih dan menyebabkan warga memadati tempat perlindungan.
Awal musim hujan dan juga kemungkinan banjir, meningkatkan ketakutan sistem pembuangan limbah di kawasan yang terkepung itu akan meluap dan menyebarkan penyakit.
Tak adanya bahan bakar memaksa penutupan stasiun pompa pembuangan limbah dan fasilitas pemrosesan air laut menjadi air tawar (desalinasi). Hal ini meningkatkan risiko kontaminasi air dan mewabahnya penyakit.