Jamal Musiala Dibidik Manchester City

Muenchen: Manchester City memantau bintang Bayern Muenchen, Jamal Musiala sebagai target utama mereka untuk jendela transfer musim panas.

Gelandang 21 tahun ini secara luas dianggap sebagai salah satu prospek paling cemerlang di Eropa dan telah membuktikan dirinya sebagai pemain tim utama yang berpengaruh bagi Muenchen sejak melakukan debut seniornya pada 2020 lalu.

Musiala telah mencatatkan total 161 penampilan untuk raksasa Bavaria di semua kompetisi, mencetak 43 gol dan mencatatkan 30 assist, termasuk 12 gol dan tujuh assist dalam 36 pertandingan sejauh musim ini.

Pemain internasional Jerman dengan 27 caps itu telah memenangkan sembilan trofi di Muenchen, termasuk empat gelar Bundesliga, dan berharap untuk menambahkan gelar Liga Champions kedua ke dalam kabinetnya musim ini setelah tim asuhan Thomas Tuchel telah melaju ke semifinal.

Baca juga: Tuchel Puas dengan Performa Sempurna Bayern

Namun, kontrak Musiala hanya tersisa dua tahun lagi di Allianz Arena dan spekulasi mengenai masa depan jangka panjangnya di Jerman tersebar luas di tengah laporan ketertarikan dari sejumlah klub top Eropa.

Tekad Tinggi Guardiola Pinang Musiala

Laporan terbaru menunjukkan bahwa Man City telah mengungguli Liverpool, Barcelona dan Paris Saint-Germain dalam perlombaan untuk merekrut Musiala musim panas ini.

Menurut The Guardian, The Citizens 'merencanakan dorongan besar' untuk memikat Musiala ke Stadion Etihad menjelang musim baru dan telah mengidentifikasi sang gelandang sebagai target transfer utama mereka.

Laporan tersebut menambahkan bahwa manajer Pep Guardiola ingin memperkuat skuatnya dengan lebih banyak opsi lini tengah menyerang dan yakin Musiala adalah orang yang dapat meningkatkan kualitas bintang City yang sudah berbakat.

Diklaim bahwa City akan meningkatkan 'ketertarikan' mereka pada Musiala jika ada indikasi dari sang pemain bahwa ia akan terbuka untuk mencari tantangan baru di luar Muenchen, sementara mantan klub sang gelandang, Chelsea, juga dikatakan sedang memantau situasinya. (Jennifer Carorine Gouw/The Guardian)