Insiden Meninggalnya Pelari SLU 2025, Sempat Bugar, Lelah di Tanjakan, Lalu Pingsan

Karanganyar: Sebuah insiden tragis merenggut nyawa seorang peserta dalam gelaran Siksorogo Lawu Ultra (SLU) 2025. Pelari bernama Pujo Buntoro meninggal dunia setelah pingsan di jalur lomba, Minggu, 7 Desember 2025. Korban diketahui mengikuti lomba kategori fun run 15 kilometer bersama sang istri, Sri Asih Handayani.

Dewan Pembina SLU 2025, Tony Harmoko, menuturkan kondisi korban sebelum start lomba dalam keadaan bugar. “Beliau ikut kategori fun run 15 kilometer. Saat start, keadaannya bugar dan fit. Saya sempat bertemu dengan Pak Pujo dan Mbak Asih, istrinya,” ujar Tony Harmoko di Karanganyar, Senin, 8 Desember 2025.

Namun, kondisi berubah saat korban tiba di jalur menanjak sekitar kilometer 7. Pujo mengalami kelelahan dan sempat disemangati oleh istrinya yang berlari bersamanya.“Saat start sudah jalan, di kilometer 7 Pak Pujo mulai kelelahan karena itu jalur menanjak, makanya disemangati istrinya. Di kilometer 8, beliau pingsan,” ungkap Tony.
 

Tony menegaskan, tim medis langsung memberikan pertolongan pertama secepat mungkin. Korban mendapatkan bantuan oksigen dan sempat menunjukkan tanda-tanda perbaikan.

“Sempat membaik, tapi tetap tidak sadarkan diri. Kami sudah berusaha semaksimal mungkin memberikan pertolongan medis. Sempat napasnya sudah mulai teratur, tetapi Tuhan berkehendak lain,” terang Tony.


Ribuan pelari meramaikan ajang Pertamina EcoRun 2025, di Gelora Bung Karno, Jakarta, pada Minggu 23 November 2025 (Foto:Dok.Pertamina)

Menurut Tony, Pujo dan istranya dikenal sebagai pasangan yang aktif dan sering mengikuti berbagai ajang lari. “Almarhum ini dengan istrinya sering ikut acara lari di mana-mana. Sebelumnya ikut Lara Ring of Lawu, Tasikmadu, dan Siksorogo edisi sebelumnya juga,” pungkas Tony.

Sang istri, Sri Asih Handayani, menyaksikan langsung kejadian hingga detik-detik suaminya meninggal dunia, karena mereka berdua selalu berlari beriringan.