Ilustrasi bisnis thrifting. Foto: Dok. MI/Panca Syurkani.
Kautsar Widya Prabowo • 11 December 2025 17:13
Jakarta: Ketua Umum (Ketum) Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Anindya Novyan Bakrie, menegaskan industri baja, alas kaki, dan tekstil-pertekstilan (TPT) membutuhkan pengawasan impor yang lebih ketat. Hal ini ia sampaikan usai bertemu Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa dengan membawa asosiasi pengusaha di tiga sektor tersebut.
“Banyak anggota kami meminta agar impor benar-benar dilihat kembali, terutama soal legal dan ilegal,” ujar Anin diGedung Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Jakarta, Kamis, 11 Desember 2025.
Kadin, kata Anin, menyoroti persoalan banjir impor yang menekan industri hulu maupun hilir, terutama dari produk ilegal. “Kalau legal ya oke, tapi kalau yang ilegal bagaimana? Nah, yang legal juga harus melihat kemampuan dari dalam negeri,” beber Anin.
Industri alas kaki turut menjadi fokus penting karena merupakan salah satu penyumbang ekspor terbesar Indonesia. Khususnya ke negara-negara Amerika dan Eropa.
“Mau ke Amerika, Kanada, Uni Eropa. Jadi tadi bicara aspek pengupahan, amdal, dan hal-hal lainnya,” jelas Anin.
Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Anindya Novyan Bakrie. Foto: Metrotvnews.com/Kautsar Widya Prabowo.
Anin mengatakan pertemuan ini merupakan tindak lanjut dari Rapimnas Kadin awal pekan ini, ketika Menkeu meminta dialog sektor per sektor. Ia menambahkan bahwa respons dari pelaku industri atas pertemuan ini sangat positif.
“Mungkin 1–2 minggu lagi, kami akan hadir dengan sektor-sektor lainnya. Dan ini tentu tidak melupakan bahwa kami terus berkoordinasi dengan kementerian dan lembaga lain yang terkait,” ujar Anin.