Belajar Menjaga Masa Depan Lewat Kebiasaan Menabung

Ilustrasi menabung. Foto: Prudential.co.id

Belajar Menjaga Masa Depan Lewat Kebiasaan Menabung

Deny Irwanto • 28 November 2025 09:00

Jakarta: Di tengah perubahan ekonomi yang cepat, inflasi, dan gaya hidup digital yang kian konsumtif, kebiasaan menabung menjadi semakin penting bagi setiap individu. Menabung tidak hanya berfungsi sebagai cadangan dana, tetapi juga sebagai strategi adaptif untuk menjaga kestabilan finansial dan kesejahteraan hidup.

Mahasiswi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga, Muthia Aulianisa Rahman, menekankan menabung memiliki keterkaitan erat dengan literasi keuangan, yakni kemampuan seseorang memahami dan mengelola keuangan secara bijak.

"Individu yang memiliki literasi keuangan yang baik cenderung lebih mampu mengatur pendapatan, membedakan kebutuhan dan keinginan, serta konsisten dalam menabung," kata Muthia dalam tertulis dikutip Jumat, 28 November 2025.

Baca Juga :

3 Hal Ini Bisa Bantu Generasi Milenial Atur Keuangan

Menurut Muthia edukasi tentang menabung sebaiknya dimulai sejak usia dini agar menjadi kebiasaan positif yang berkelanjutan. "Kebiasaan ini bukan sekadar rutinitas, tetapi juga membentuk karakter disiplin, kemampuan mengambil keputusan, dan kontrol diri terhadap perilaku konsumtif," jelas dia.

Menabung Hadapi Inflasi


Muthia menjelaskan inflasi menjadi tantangan nyata bagi daya beli masyarakat. Kenaikan harga barang membuat individu perlu memiliki cadangan dana agar tetap mampu memenuhi kebutuhan hidup tanpa tekanan finansial berlebihan.

“Dengan tabungan, seseorang memiliki ruang untuk menyesuaikan diri terhadap perubahan ekonomi yang tidak menentu,” jelas dia.

Tabungan juga berperan sebagai dana darurat saat menghadapi situasi tak terduga seperti sakit, kehilangan pekerjaan, atau kebutuhan mendesak lainnya. Tanpa tabungan, seseorang berisiko terjerat utang berbunga tinggi.

"Tabungan memberi rasa aman karena memungkinkan kita menghadapi situasi darurat tanpa bergantung pada pinjaman," ungkap Muthia.

Literasi Keuangan Kunci Konsistensi Menabung

Muthia menambahkan literasi keuangan yang baik membantu seseorang mengelola pengeluaran secara rasional. Individu yang memahami konsep keuangan dasar lebih mampu mengontrol perilaku konsumtif dan menyisihkan uang secara konsisten.

“Menabung bukan soal besar kecilnya jumlah, tetapi soal konsistensi dan kesadaran finansial,” beber dia.

Perkembangan teknologi digital menghadirkan kemudahan melalui aplikasi perbankan dan dompet digital. Di satu sisi, teknologi membantu masyarakat menabung secara praktis, namun di sisi lain juga mendorong konsumsi impulsif.

“Menabung di era modern bukan hanya soal teknis, tetapi juga pengendalian diri dan kemampuan memanfaatkan teknologi secara bijak,” ujar Muthia.

Tak hanya berdampak finansial, menabung juga memengaruhi kondisi psikologis. Individu yang memiliki tabungan cenderung lebih tenang dan tidak mudah stres dalam menghadapi risiko kehidupan.

“Tabungan memberikan rasa aman dan kenyamanan emosional, sehingga seseorang bisa mengambil keputusan finansial dengan lebih rasional,” kata dia.

Menabung juga menjadi fondasi utama untuk mencapai tujuan jangka panjang, mulai dari pendidikan, kepemilikan rumah, hingga memulai usaha. Tanpa tabungan, rencana keuangan sulit diwujudkan secara terarah.

“Tabungan adalah langkah awal sebelum investasi. Ia membentuk fondasi keuangan yang kuat,” jelas Muthia.

Dia menegaskan kebiasaan menabung sebaiknya ditanamkan sejak anak-anak. Edukasi finansial sejak dini membantu membentuk pemahaman tentang nilai uang, perencanaan, dan disiplin.

“Menabung sejak dini akan membangun pola pikir finansial yang sehat hingga dewasa,” ujar dia.

Dengan memahami berbagai manfaat tersebut, masyarakat diharapkan dapat menjadikan menabung sebagai bagian dari gaya hidup adaptif di tengah dinamika ekonomi masa kini, demi kesejahteraan finansial jangka panjang.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
(Deny Irwanto)