Inovasi Pakan Fermentasi Diklaim Tingkatkan Produksi Susu Hingga 24 Persen

ilustrasi susu. Foto: Freepik

Inovasi Pakan Fermentasi Diklaim Tingkatkan Produksi Susu Hingga 24 Persen

Al Abrar • 26 November 2025 14:04

Bogor: Inovasi pakan ternak kembali lahir dari dunia riset. Guru Besar Ilmu Pakan IPB University Luki Abdullah bersama perusahaan pangan PT Tumuwuh Persada Utama meluncurkan inovasi pakan komplet fermentasi (PKF) untuk meningkatkan produksi protein hewani nasional. Peluncuran dilakukan dalam gelaran Innovation Hub Summit 2025 di Science Techno Park (STP) IPB University, pada Selasa, 25 November 2025.

Forum ini sekaligus menjadi ruang kolaborasi para inovator, industri, dan pemangku kepentingan dalam mempercepat hilirisasi riset menuju penerapan industri.

PKF mendapat sorotan karena menjadi pakan revolusioner pertama di Indonesia yang menggabungkan hijauan dan konsentrat dalam satu formula siap pakai. Luki menyebut inovasi ini menjawab tantangan klasik peternak yang selama ini harus menghabiskan waktu berjam-jam mencari hijauan.

“Selama ini peternak harus menghabiskan 5–7 jam hanya untuk mencari rumput. Dengan PKF, semua kebutuhan hijauan dan konsentrat ada dalam satu produk. Hasilnya, produksi susu bisa meningkat hingga 24 persen,” ujar Luki dalam presentasinya.


Selain meningkatkan produktivitas, fermentasi dalam PKF menghasilkan asam organik, termasuk asam asetat, yang memberikan perlindungan alami terhadap virus. Dari uji lapangan di Lembang, kata Luki, 90 persen sapi yang diberi PKF terbukti aman dari penyakit mulut dan kuku (PMK), jauh lebih baik dibandingkan kelompok kontrol.

Untuk mempercepat distribusi, IPB menggandeng PT Tumuwuh Persada Utama sebagai mitra hilirisasi. PKF saat ini mulai disalurkan ke sejumlah daerah seperti Boyolali, Ponorogo, Pengalengan dan Baturraden.

Yosep Purnama, Penggagas Bisnis Ternak PT Tumuwuh Persada Utama, menegaskan tujuan kerja sama ini adalah mengembalikan manfaat inovasi pangan kepada peternak dalam negeri.

“Kami ingin memastikan inovasi Indonesia kembali ke peternak Indonesia. PKF bukan hanya pakan, ini langkah percepatan produktivitas nasional menuju swasembada susu dan daging,” ujarnya.

Dukungan terhadap inovasi ini juga datang dari pemerintah. Billy Mambrasar, Anggota Komite Eksekutif Percepatan Pembangunan Otonomi Khusus Papua, menyebut PKF sejalan dengan program ketahanan pangan nasional pemerintah.

“Inovasi PKF ini sangat relevan dengan agenda besar Presiden Prabowo Subianto terkait kedaulatan pangan dan pemerataan akses, termasuk ke wilayah Papua,” katanya.

Luki menegaskan keberhasilan swasembada tidak hanya bergantung pada peningkatan populasi sapi, tetapi juga efisiensi nutrisi pakan.

“Jika pemerintah memasukkan PKF ke dalam kebijakan strategis peningkatan produksi susu dan daging, kita berpeluang memasuki era baru peternakan modern,” tegasnya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Al Abrar)