Wali Kota Tangerang, Sachrudin. Metrotvnews.com/ Hendrik Simorangkir
Hendrik Simorangkir • 3 December 2025 15:38
Tangerang: Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Wilayah II memprediksi adanya hujan sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang di wilayah Provinsi Banten, salah satunya Tangerang. Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang memperkuat upaya mitigasi bencana.
Wali Kota Tangerang, Sachrudin mengatakan, pihaknya tengah memperkuat kesiapsiagaan internal. Penguatan dilakukan guna memastikan Kota Tangerang tetap siap menghadapi berbagai potensi bencana, terutama menjelang akhir tahun.
"Kita baru saja menerima surat imbauan kesiapsiagaan dari pemerintah pusat, dan saya sudah memerintahkan Sekda TAPD untuk segera membahas dan menindaklanjuti langkah-langkah yang perlu dilakukan," ujar Sachrudin, Rabu, 3 Desember 2025.
Sachrudin menuturkan, berbagai upaya mitigasi terus diperkuat. Mulai dari penanganan darurat hingga pengawasan daerah rawan banjir, khususnya di kawasan aliran sungai.
"Kita terus melakukan tanggap darurat dan mitigasi bencana. Saya mengajak semua lapisan masyarakat, khususnya yang berada di daerah rawan
banjir, untuk peduli bersama," kata Sachrudin.
Sachrudin menegaskan, pentingnya peran masyarakat, relawan, dan teknologi dalam memperkuat kesiapsiagaan bersama. Pemkot Tangerang telah menyiapkan sistem peringatan dini berbasis aplikasi agar warga dapat menerima informasi secara cepat dan tepat.
"Kita sudah punya aplikasi SI PANTAU yang memberikan informasi dan sirine peringatan dini melalui handphone jika banjir berpotensi terjadi," jelas Sachrudin.
Ilustrasi awan hujan. (Metrotvnews.com)
Sebelumnya, Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Wilayah II memprediksi adanya hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang di wilayah Provinsi
Banten sampai 8 Desember 2025. Kondisi ini dipicu oleh dinamika atmosfer yang cukup aktif dan mendukung terbentuknya cuaca ekstrem di beberapa wilayah di Banten.
"Aktivitas gelombang atmosfer Kelvin masih berpengaruh terhadap wilayah Indonesia bagian barat, termasuk Provinsi Banten, sehingga meningkatkan potensi pertumbuhan awan konvektif," ujar Kepala Balai BMKG Wilayah II, Hartanto berdasarkan keterangan resmi yang diterima, Rabu, 3 Desember 2025.
Hartanto menuturkan, anomali suhu muka laut antara -2.0 hingga +2.8 derajat celcius di perairan Samudra Hindia selatan Banten dan wilayah barat Indonesia menambah suplai uap air ke atmosfer, sehingga mendukung peningkatan intensitas curah hujan selama periode prakiraan.
"Berdasarkan kondisi tersebut, hujan dengan intensitas sedang hingga lebat berpotensi terjadi di Kabupaten Pandeglang, Kabupaten Lebak, Kabupaten Serang bagian barat dan selatan, Kota Serang, serta sebagian wilayah Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang, dan Kota Tangerang Selatan," jelas Hartanto.