Harga Minyak Dunia Naik

Ilustrasi. Foto: Freepik.

Harga Minyak Dunia Naik

Eko Nordiansyah • 29 December 2025 08:48

Houston: Harga minyak naik pada perdagangan awal Asia pada Senin, 29 Desember 2025, karena investor mempertimbangkan ketegangan di Timur Tengah yang dapat mengganggu pasokan. Sementara hambatan utama masih ada dalam pembicaraan perdamaian Rusia-Ukraina.

Dikutip dari Investing.com, harga minyak mentah Brent naik 57 sen atau 0,94 persen menjadi USD61,21 per barel. Sementara minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS naik 54 sen atau 0,95 persen menjadi USD57,28.

Kedua harga acuan tersebut turun lebih dari dua persen pada hari Jumat karena investor mempertimbangkan kemungkinan kelebihan pasokan global dan kemungkinan kesepakatan perdamaian Ukraina menjelang pembicaraan akhir pekan antara Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy dan Presiden AS Donald Trump.

"Alasan utama kenaikan harga adalah karena ketegangan geopolitik tetap tinggi, karena Rusia dan Ukraina terus saling menyerang infrastruktur energi masing-masing selama akhir pekan," kata analis di Haitong Futures Yang An.

"Timur Tengah juga tidak stabil baru-baru ini, dengan serangan udara Saudi di Yaman dan Iran mengatakan negara itu berada dalam 'perang skala penuh' dengan AS, Eropa, dan Israel. Ini mungkin yang mendorong kekhawatiran pasar tentang potensi gangguan pasokan," lanjut dia.
 



(Ilustrasi. Foto: Unplash)

Perang Rusia-Ukraina

Presiden AS Donald Trump mengatakan pada hari Minggu bahwa ia dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy "semakin dekat, mungkin sangat dekat" dengan kesepakatan untuk mengakhiri perang di Ukraina, meskipun kedua pemimpin mengakui bahwa beberapa detail yang paling rumit masih belum terselesaikan.

Kedua pemimpin berbicara pada konferensi pers bersama pada Minggu sore setelah bertemu di resor Mar-a-Lago milik Trump di Florida. Trump mengatakan akan jelas "dalam beberapa minggu" apakah negosiasi untuk mengakhiri perang akan berhasil.

Perundingan perdamaian berjalan positif. Namun, tidak ada terobosan, dan hambatan signifikan tetap ada berupa kendali teritorial wilayah Donbas, kata analis IG, Tony Sycamore.

Minyak mentah diperkirakan akan diperdagangkan dalam kisaran USD55-USD60, juga memperhatikan tindakan penegakan hukum AS terhadap pengiriman minyak Venezuela dan dampak apa pun dari serangan militer AS terhadap target ISIS di Nigeria, yang memproduksi sekitar 1,5 juta barel per hari.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
(Eko Nordiansyah)