65 SMK Terdampak Bencana Aceh Siap Gelar Kegiatan Belajar Mengajar

Banda Aceh: Kegiatan belajar mengajar di Aceh dimulai 5 Januari 2026. Sebanyak 65 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) terdampak bencana di sejumlah daerah sudah siap menyambut siswa kembali.

"Sekolah terdampak yang sudah siap menggelar kegiatan belajar mengajar 65 SMK, dan ada 41 SMK yang belum siap karena mengalami kerusakan," kata Plt. Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Murthalamuddin, Selasa, 30 Desember 2025.

Di Aceh terdapat 227 SMK dengan total 204.219 siswa. Sebagian besar sekolah tersebut tidak terdampak bencana banjir bandang dan tanah longsor yang melanda pada Rabu, 26 November lalu.
 

Sekolah yang belum siap menggelar kegiatan belajar mengajar antara lain satu sekolah di Aceh Barat, satu sekolah di Aceh Singkil, enam SMK di Aceh Tamiang, dan tiga SMK di Aceh Timur. Selain itu, SMK terdampak juga terdapat di Aceh Utara, Pidie Jaya, Bireuen, serta Kota Langsa.

Pemerintah Aceh masih terus mendata sekolah rusak untuk direhabilitasi. Saat ini banyak sekolah yang tidak memiliki fasilitas belajar mengajar karena rusak atau terseret banjir. 

"Kita juga meminta pemerintah pusat untuk membangun kembali fasilitas pendidikan yang terdampak bencana, terutama yang rusak berat, agar anak-anak kita bisa sekolah lagi," ujar Murthalamuddin.


Guru mengumpulkan buku dan alat belajar mengajar yang terkena lumpur bencana banjir di Aceh Tamiang, Sabtu, 20 Desember 2025. ANTARA/HO-Disdikbud Aceh Tamiang

Siswa dan guru di sekolah yang memiliki keterbatasan fasilitas diminta untuk tetap datang ke sekolah. Nantinya, proses belajar mengajar dilakukan lewat diskusi serta berbagi pengalaman selama bencana melanda. 

“Yang utama anak-anak bisa melupakan trauma dan kepedihan akibat bencana, sekaligus tetap berinteraksi dengan teman-temannya,” jelas Murthalamuddin.