Banjir Kembali Rendam Jalur Pantura Jateng

Ribuan pekerja di Kawasan Industri Terboyo, Kota Semarang terpaksa berjibaku menembus banjir untuk dapat sampai ke tempat kerjanya, meskipun harus mendorong kendaraan atau menumpang truk Jumat (7/2) pagi.

Banjir Kembali Rendam Jalur Pantura Jateng

Media Indonesia • 7 February 2025 11:18

Semarang: Banjir merendam sejumlah daerah di Pantura Jawa Tengah seperti Kendal, Semarang dan Demak pada Jumat, 7 Februari 2025. Banjir menyebabkan kemacetan lalu lintas di Jalur Pantura Semarang-Demak karena banyak kendaraan mogok.

Banjir di antaranya merendam Jalan Raya Kaligawe (Semarang) dan Sayung (Demak). Ribuan pekerja di Kawasan Industeri Terboyo Kota Semarang sebagian memilih tidak masuk kerja dan sebagian lainnya berangkat meskipun harus berjalan menembus banjir, bahkan mereka menumpang truk untuk sampai di pabrik. 

"Terpaksa menitipkan kendaraan di Kaligawe dan masuk pabrik numpang truk," ujar Lelasari,35, karyawan di pabrik di Kota Semarang tersebut. 

Banjir mengakibatkan puluhan ribu jiwa terdampak. Banjir juga merendam ribuan rumah, sekolahan, perkantoran hingga area persawahan dengan ketinggian 40-100 sentimeter. 

"Banjir masih merendam sejumlah kawasan hingga saat ini, kita terus upayakan pemompaan agar mengurangi banjir tersebut," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang, Endro P Martanto.

Selain merendam Jalur Pantura Kaligawe Raya, banjir juga merendam perumahan penduduk seperti di Mukti Lestari, Muktiharjo Kidul, Trimulyo, Pondok Raden Patah, Genuk, Perumahan Tlogosari Kulon dengan ketinggian 20-50 sentimeter. 
 

Baca: 6 Kecamatan di Kudus Dikepung Banjir 64.737 Jiwa Terdampak

Hal serupa juga diungkapkan Pelaksana Tugas Kepala BPBD Demak Haris Wahyudi Ridwan. Ia mengatakan banjir di daerah ini cukup parah merendam belasan desa di dua kecamatan yakni Karangtengah dan Sayung dengan ketinggian 30-100 centimeter.

Bahkan banjir juga masih merendam jalur Pantura, jalur alternatif dan jajan penghubung antar desa dan kecamatan. "Kami fokus menangani korban banjir yang masih bertahan di pengungsian dengan membuka dapur umum serta menyalurkan logistik serta bersiaga untuk mengevakuasi warga, Katena cuaca ekstrem masih berlangsung hingga hari ini," ujar Haris Wahyudi Ridwan. 

Sementara itu Sekretaris BPBD Kendal Ahmad Huda Kurniawansah secara terpisah mengatakan banjir sebagai dampak cuaca ekstrem hingga sejumlah sungai meluap tidak hanya merendam jalur Pantura di Kendal, tetapi juga belasan desa di sejumlah kecamatan seperti Kendal Kota, Ngampel dan Brangsong dengan ketinggian 30-70 sentimeter.

Sejumlah sungai di Kendal, meluap seperti Sungai Waridin Brangsong, Sungai Kendal, Kali Blorong, Kali Wedus dan Kali Jaran membuat kondisi semakin parah. Sebagai antisipasi banjir semakin meninggi telah disiapkan lokasi pengungsian terhaduk rumah dinas bupati. 

"Kita terus berkoordinasi dengan instansi terkait dan relawan untuk bersiaga," imbuhnya. 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Whisnu M)