Jemaah haji asal Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, tiba di Tanah Air. Dokumentasi/ Humas PPIH Surabaya
Surabaya: Kisah haru mewarnai kepulangan jemaah haji Embarkasi Surabaya, Tristy Erlinawati, asal Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. Perempuan berusia 37 tahun ini melahirkan di Makkah saat menjalankan ibadah haji, tepatnya pada 16 Juni 2025 pukul 23.45 Waktu Arab Saudi (WAS). Kini dia bisa pulang ke Tanah Air bersama sang buah hati yang diberi nama Nu’aim.
Tristy bersama sang suami, Fachrizal Rahmad, tiba di Bandara Internasional Juanda, Sidoarjo, pada Selasa, 2 September 2025 disambut pihak Kementerian Agama Jawa Timur, termasuk Kepala Bidang Penyelenggara Haji dan Umrah Kanwil Kemenag Jatim, Muh. As’adul Anam.
"Alhamdulillah, setelah tiga bulan menjalani perawatan di Makkah, saya, suami, dan Nu’aim bisa kembali ke Tanah Air dengan selamat. Ini semua berkat pertolongan Allah dan bantuan pemerintah Indonesia yang luar biasa,” kata Tristy di Sidoarjo.
Tristy bercerita saat itu dirinya sedang tawaf di Masjidil Haram ketika air ketubannya pecah pada putaran ketiga. Meski belum merasakan kontraksi, ia segera dibawa ke rumah sakit untuk diobservasi oleh tim kesehatan haji Indonesia.
Selama enam hari, tim medis berupaya mempertahankan kehamilannya karena usia kandungan baru 27-28 minggu. Namun kondisi memaksa Tristy menjalani persalinan dini. Nu’aim lahir dengan berat 1,2 kilogram dan harus menjalani perawatan intensif di inkubator.
"Setiap hari saya dan suami mengantarkan ASI ke rumah sakit. Alhamdulillah, sekarang Nu’aim sudah sehat, berat badannya naik menjadi 2,3 kilogram, dan sudah bisa bernapas serta minum susu tanpa bantuan alat," jelas Tristy.
Selama hampir tiga bulan di Makkah, Tristy dan suami tinggal di Wisma Haji Daerah Kerja (Daker) Makkah. Seluruh biaya penginapan, transportasi, makan, serta perawatan medis bayi ditanggung penuh oleh Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Agama (Kemenag) RI.
"Kami berterima kasih atas dukungan Kemenag dan pemerintah Indonesia. Dari proses persalinan, perawatan Nu’aim, hingga kepulangan kami, semuanya difasilitasi dengan sangat baik,” ungkapnya.
Kepala Bidang Penyelenggara Haji dan Umrah Kanwil Kemenag Jatim, Muh. As’adul Anam, menegaskan pemerintah akan selalu hadir untuk melindungi dan membantu jemaah haji dalam situasi apapun.
"Kami bersyukur Tristy, suami, dan bayinya dapat kembali dengan selamat. Ini menjadi bukti kesigapan pemerintah dalam memberikan pelayanan maksimal kepada para jemaah haji," ujar Anam
Hingga saat ini, masih ada dua jemaah haji embarkasi Surabaya asal Kabupaten Pasuruan dan Lumajang yang masih dirawat di Tanah Suci karena kondisi kesehatan. Selain itu, satu jemaah asal Kabupaten Malang masih dalam pencarian karena dinyatakan ghoib sejak puncak haji dan tengah dalam proses identifikasi oleh Ditjen PHU Kemenag RI.