Serangan di Kashmir Picu Ketegangan India-Pakistan, Ancaman Eskalasi Militer Menguat

Militer India bersiap di tengah ketegangan baru dengan Pakistan. Foto: Anadolu

Serangan di Kashmir Picu Ketegangan India-Pakistan, Ancaman Eskalasi Militer Menguat

Fajar Nugraha • 24 April 2025 10:52

Pahalgam: Serangan mematikan terhadap turis di Pahalgam, Kashmir, pada Selasa, 22 April 2025 yang menewaskan 26 warga sipil, memicu ketegangan baru antara India dan Pakistan. Serangan ini disebut sebagai yang terparah sejak 2019 dan memicu respons militer India terhadap Pakistan, mengingat sejarah konflik kedua negara di wilayah sengketa tersebut.

India telah mengambil langkah-langkah pembalasan, termasuk menutup perbatasan, menanggung perjanjian pembagian air, dan mengusir diplomat Pakistan. Menteri Pertahanan India Rajnath Singh berjanji memberikan “tanggapan yang kuat” tidak hanya kepada pelaku, tetapi juga kepada pihak yang diduga berada di balik serangan.

Opsi militer India dan risiko eskalasi

Para analis memprediksi India kemungkinan akan melancarkan serangan terbatas sebagai bentuk pembalasan.

“Kami mungkin melihat respons kuat yang menandakan tekad kepada penonton domestik dan aktor di Pakistan. Sejak 2016, ambang batas untuk pembalasan telah ditetapkan pada serangan lintas batas atau udara,” ujar sejarawan militer Srinath Raghavan, dikutip dari BBC, Kamis, 24 April 2025.

India memiliki dua opsi utama, yaitu melanjutkan penembakan lintas batas di Garis Kontrol (LoC) atau melancarkan serangan udara seperti pada 2019 di Balakot. Namun, kedua pilihan ini berisiko memicu spiral kekerasan, mengingat Pakistan juga bersenjata nuklir dan memiliki sejarah membalas serangan India.

Tekanan publik mendorong India untuk bertindak tegas, tetapi risiko eskalasi ke konflik skala penuh tetap tinggi. Michael Kugelman, analis kebijakan luar negeri, menyatakan bahwa “keuntungan politik dari pembalasan adalah memulihkan pencegahan, tetapi kerugiannya adalah risiko krisis serius.”

Senjata nuklir menjadi faktor pengekang utama. Srinath Raghavan menambahkan bahwa “respons apa pun kemungkinan akan disajikan sebagai tepat dan tertarget,” mirip dengan pola serangan terkalibrasi antara Israel dan Iran. Namun, kesalahan perhitungan tetap mungkin terjadi, terutama jika Pakistan memilih untuk membalas.

Sementara itu, kegagalan keamanan India dalam mencegah serangan di tengah musim wisata puncak menjadi sorotan. Pemerintah India kini menghadapi tantangan ganda, merespons serangan tanpa memicu perang terbuka, sekaligus memulihkan kepercayaan publik terhadap kebijakan keamanannya di Kashmir.


(Muhammad Adyatma Damardjati)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Fajar Nugraha)