Ilustrasi. Medcom.id.
Despian Nurhidayat • 27 January 2025 12:44
Jakarta: Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat bencana hidrometeorologi banyak terjadi sepanjang Januari 2025. Bencana tersebut melanda sejumlah wilayah di Pulau Sulawesi, Kalimantan, dan Jawa.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Abdul Muhari hujan deras pada Minggu, 26 Januari 2025 memicu terjadinya banjir dan tanah longsor di beberapa wilayah Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat. Wilayah terdampak banjir yakni Mamuju, Kalukku dan Simboro, sedangkan tanah longsor terjadi di Mamuju.
"Sebanyak empat orang meninggal dunia dan empat orang lainnya luka-luka akibat tanah longsor," kata Muhari dalam keterangannya, Senin, 27 Januari 2025.
Peristiwa ini turut menyebabkan satu unit rumah rusak. BPBD Kabupaten Mamuju melakukan pendataan lebih lanjut di lokasi kejadian dan berkoordinasi dengan intansi terkait.
"Situasi terkini pada Senin 27 Januari pukul 06.30 WITA banjir masih menggenangi pemukiman warga," ungkapnya.
Beralih ke pulau Kalimantan, kejadian banjir melanda Mempawah, Kalimantan Barat, yang dipicu oleh beberapa faktor yaitu hujan intensitas sangat tinggi yang merata di seluruh wilayh. Lalu, naiknya pasang air laut (rob) dan limpasan air yang berasal dari banjir di Kabupaten Landak disertai drainase air yang kurang baik memicu terjadinya genangan air dengan ketinggian rata-rata antara 50-100 sentimeter pada Rabu, 22 Januari 2025.
Sebanyak 14 desa dari lima kecamatan terdampak, yakni Mempawah Timur, Toho, Sungai Pinyuh, Sadaniang dan Mempawah Hilir. Tercatat 20.549 jiwa terdampak dan 500 di antaranya mengungsi. Sebanyak 5.537 unit rumah turut terdampak akibat kejadian tersebut.
BPBD Kabupaten Mempawah melakukan evakuasi warga yang terdampak khususnya kelompok rentan yang terdiri dari orang lanjut usia, warga yang menderita sakit, ibu hamil dan balita. Dibantu oleh otoritas daerah setempat, BPBD menyalurkan bantuan logistik dan mengaktifkan dapur umum di beberapa titik serta menyediakan sarana prasarana evakuasi seperti perahu karet dari lintas Organisasi Perangkat Daerah terkait.
Selain itu, upaya penanganan kesehatan dilakukan dengan membentuk posko kesehatan dan layanan kesehatan keliling bersama tenaga medis Puskesmas setempat dan akses rujukan untuk penyakit serius di RSUD dr. Rubini Mempawah.
Pemerintah Kabupaten Mempawah menetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Banjir dan Tanah Longsor sebagaimana Keputusan Bupati Mempawah Nomor 300.2/28/BPBD/2025 tanggal 24 Januari 2025 tentang Status Tanggap Darurat Bencana Banjir dan Tanah longsor di Kabupaten Mempawah Tahun 2025.
Banjir juga merendam sejumlah wilayah di Kubu Raya yang dipicu oleh hujan dengan intensitas tinggi pada Sabtu, 25 Januari 2025. Tinggi muka air banjir mencapai 120 sentimeter merendam tiga Desa dari Kecamatan Kuala Mandor B, yakni Desa Padi Jaya, Kubu Padi dan Retok.
Tercatat 680 jiwa terdampak dan 130 di antaranya mengungsi. Kerugian materil diperkirakan 130 unit rumah dan satu unit fasilitas ibadah terdampak serta fasilitas umum lainnya masih dalam tahap pendataan. BPBD Kabupaten Kubu Raya melakukan kaji cepat dan berkoordinasi dengan aparat setempat untuk pemenuhan kebutuhan dasar warga terdampak.
"Situasi terkini pada Minggu 26 Januari dilaporkan banjir masih menggenangi rumah warga," jelasnya.
Terakhir di Provinsi Jawa Barat. Hujan dengan intensitas tinggi mengguyur wilayah Kota Cirebon dan sekitarnya mengakibatkan beberapa aliran sungai meluap sehingga memicu peningkatan debit air hingga 150 sentimeter, Sabtu, 25 Januari 2025.
Sebanyak lima kecamatan terdampak, yakni Harjamukti, Kesambi, Lemahwungkuk, Pekalipan dan Kejaksan. BPBD Kota Cirebon mencatat 29.164 Jiwa terdampak dan 7.291 unit rumah terendam. BPBD Kota Cirebon melakukan melakukan evakuasi warga serta membuat dapur umum untuk memenuhi kebutuhan pengungsi bersama Dinas Sosial.
Kondisi terkini pada Minggu, 26 Januari 2025, air sudah surut. Sebanyak 545 pengungsi juga sudah kembali ke rumah masing-masing.
"BNPB terus mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi
bencana yang dapat terjadi sewaktu-waktu. Penyaluran bantuan logistik, layanan kesehatan, dan penanganan darurat terus dilakukan untuk memastikan kebutuhan dasar masyarakat terdampak dapat segera terpenuhi," kata Muhari.