Kemenag Percepat Implementasi Kurikulum Berbasis Cinta

Kepala Badan Moderasi Beragama dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BMBPSDM), Ali Ramdhani . Dok Kemenag.

Kemenag Percepat Implementasi Kurikulum Berbasis Cinta

Despian Nurhidayat • 12 August 2025 12:05

Jakarta: Kementerian Agama (Kemenag) telah merilis panduan Kurikulum Berbasis Cinta (KBC). Tahap selanjutnya, Kemenag menyiapkan para fasilitator untuk percepatan implementasi KBC. 

Puluhan fasilitator digembleng dalam Pra-Pelatihan Fasilitator (Training of Facilitator) pada 7–10 Agustus 2025 di Peacesantren Welas Asih, Garut, Jawa Barat. Kepala Badan Moderasi Beragama dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BMBPSDM), Ali Ramdhani menyatakan kegiatan ini bagian dari skema penyiapan sumber daya manusia yang memahami KBC secara tepat dan benar. 

"Kegiatan ini fondasi pembekalan, penyamaan persepsi, dan perumusan strategi komunikasi yang efektif dalam menginternalisasi nilai-nilai cinta di dunia pendidikan, khususnya di madrasah," ungkap Ali dilansir dari keterangan resmi, Selasa, 12 Agustus 2025. 

Mantan Sekjen Kemenag ini memberikan pesan mendalam tentang cinta sejati. Ia menggarisbawahi bahwa cinta murni adalah cinta tanpa pamrih sepanjang masa, seperti cinta seorang ibu kepada anaknya yang lahir melalui lima air kehidupan yaitu air ketuban, air darah, air susu ibu, air keringat, dan air mata.

"Cinta semacam inilah yang ingin kita hadirkan dalam pendidikan. Cinta yang utuh, menyentuh, dan membentuk karakter," ujarnya.
 

Baca juga: Kemenag Sabet Penghargaan Popular Government Institutions 2025

Ramdhani mengapresiasi kegiatan ini sebagai langkah proaktif. Kegiatan ini merupakan sinergi antara Kementerian Agama dan Project Inovasi, Pusat Studi Pendidikan dan Kebijakan (PSPK), dan Peacesantren Welas Asih.

Kegiatan Pra ToF ini tidak sekadar mengupas konsep cinta sebagai teori, namun merancang pendekatan pelatihan yang menyentuh dimensi psikologis, sosial, dan spiritual. KBC diharapkan mampu menciptakan budaya sekolah atau school culture yang dilandasi kebiasaan baik dan nilai-nilai kemanusiaan.

Kepala Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan SDM Pendidikan dan Keagamaan, Mastuki, menegaskan desain pelatihan yang sedang disusun harus mendekati realitas kehidupan madrasah dan sekolah secara otentik.

"KBC memiliki konsep dan filosofi amat mendalam. Ini bukan sekadar pelatihan biasa. Pesan dan amanah Menteri Agama, Prof Nasaruddin Umar sangat jelas pentingnya spirit cinta yang hidup, menyatu dalam keseharian di lembaga pendidikan, keluarga, dan masyarakat," kata Mastuki. 

Pra-ToF ini perlu sinergi dan kolaborasi dengan tokoh, personal, dan lembaga yang otoritatif dan memiliki rekam jejak yang jelas tentang praktik pendidikan karakter dengan cinta. Kegiatan ini disebut menjadi ruang awal untuk membangun paradigma baru pendidikan yang lebih manusiawi dan membumi, berlandaskan pada nilai cinta yang menyembuhkan, membimbing, dan memanusiakan.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Arga Sumantri)