Menlu Sugiono di KTM ke-51 OKI: Tanpa Persatuan, Suara Kita Tak Akan Didengar

Menteri Luar Negeri Sugiono dalam KTM ke-51 OKI di Istanbul, Turki, Sabtu, 21 Juni 2025. (Kemenlu RI)

Menlu Sugiono di KTM ke-51 OKI: Tanpa Persatuan, Suara Kita Tak Akan Didengar

Willy Haryono • 22 June 2025 13:32

Istanbul: Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) harus harus lebih keras dan tegas dalam memperkuat multilateralisme dan hukum internasional, ucap Menteri Luar Negeri Sugiono di  Konferensi Tingkat Menteri (KTM) ke-51 OKI di Istanbul, Turki pada Sabtu, 21 Juni.

Pernyataan disampaikan Menlu Sugiono di tengah memanasnya situasi global, khususnya terkait konflik bersenjata antara Israel dan Iran sejak pekan lalu.

Sejumlah saran mendesak disampaikan Menlu Sugiono kepada OKI, antara lain perlunya mengintensifkan upaya diplomasi dan politis; desakan untuk pengakuan untuk Palestina yang lebih luas; dan pentingnya OKI bersatu dalam mereformasi sistem multilateral.

“Sebagai organisasi negara-negara Global South, OKI tidak boleh lelah dalam mendorong tata dunia yang lebih adil dan inklusif” papar Menlu Sugiono, dalam keterangan di situs Kemenlu RI, Minggu, 22 Juni 2025.

Ia juga kembali mengutuk serangan Israel ke Iran, dan mendesak pihak-pihak terkait untuk menahan diri dan tidak menyerah dalam berdiplomasi.

Mengingat beragamnya tantangan multilateral, Menlu Sugiono mendesak OKI mengedepankan kolaborasi dan solidaritas, serta mempertahankan relevansinya di dunia yang terus berubah.

“Hentikan konflik antara anggota, dan selesaikan perbedaan pandangan,” desak Menlu Sugiono. Ditegaskan bahwa tanpa persatuan, solidaritas dan semangat bertindak nyata, suara OKI tidak akan pernah didengar.

Dalam KTM ini, Menlu Sugiono juga mendorong diperkuatnya kerja sama ekonomi dan pembangunan antar sesama negara OKI, khususnya dalam perdagangan, pendidikan, sains, dan hilirisasi sumber daya alam.

KTM ke-51 OKI diketuai Menlu Turki, Hakan Fidan, selaku tuan rumah. Konferensi tahunan tersebut dihadiri 50 delegasi negara anggota OKI. Banyak delegasi hadir dipimpin menteri luar negeri mereka, seperti dari Arab Saudi, Azerbaijan, Yordania, Malaysia, Mesir dan Pakistan.

Di sela-sela konferensi, Menlu Sugiono juga bertemu Menlu Azerbaijan dalam membicarakan penguatan hubungan bilateral dan kerja sama di bawah kerangka OKI.

Kehadiran Menlu Sugiono merupakan bukti kontribusi Indonesia sebagai salah satu negara berpenduduk Muslim terbesar di dunia dalam membantu menyelesaikan tantangan global dan umat Islam. Indonesia adalah salah satu negara pendiri OKI di tahun 1969.

Baca juga:  Indonesia Klaim 23 Negara OKI Kecam Keras Serangan Israel ke Iran

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Willy Haryono)