Film Believe – Takdir, Mimpi, Keberanian menampilkan aksi laga perang yang terinspirasi dari kisah nyata perjuangan prajurit dalam Operasi Seroja (Foto:Dok.Rumah Produksi Bahagia Tanpa Drama)
Jakarta: Di tengah dominasi film bergenre horor dan komedi, film “Believe – Takdir, Mimpi, Keberanian” hadir menampilkan genre berbeda, film laga perang yang terinspirasi dari kisah nyata perjuangan prajurit dalam Operasi Seroja.
Film ini bukan hanya mengandalkan drama dan narasi kuat, tapi juga menampilkan aksi laga yang realistis dan penuh adrenalin. Di balik layarnya, ada kerja luar biasa dari tim produksi.
Berikut ini data yang mengukuhkan Believe menjadi film laga perang terbesar 2025:
- Satu truk militer Unimog diledakkan demi visual otentik
- Dua truk terguling dan terbakar dalam adegan pengejaran
(Foto:Dok.Rumah Produksi Bahagia Tanpa Drama)
- Dua kampung dibangun dari nol, masing-masing berisi 10 rumah, lalu dibakar untuk kebutuhan scene
- Satu facade bangunan Kantor Gubernur dibangun sebagai lokasi kontak senjata
- Terdapat 22 titik ledakan selama film berlangsung, dengan 13 di antaranya merupakan ledakan besar
- Kontak senjata 8 kali, mulai dari skala kecil hingga perang terbuka
- Empat perkelahian besar dan lebih dari 10 aksi fisik menegangkan
- Lokasi syuting tersebar di 13 area berbeda, termasuk hutan, kampung, dan bangunan bersejarah.
(Foto:Dok.Rumah Produksi Bahagia Tanpa Drama)
Sutradara Believe, Arwin Tri Wardhana, mengungkapkan mengarahkan produksi film perang dalam skala sebesar ini bukan perkara mudah.
“Beberapa adegan tidak bisa kita ulang karena set-nya harus kita ledakkan sampai hancur. Jadi enggak mungkin kita bangun lagi untuk take ulang,” tutur Arwin.
Hal ini tentu juga menjadi tantangan tersendiri bagi para aktor. Mereka dituntut harus mampu menyelesaikan adegan berat tanpa cela, karena tak ada kesempatan untuk mengulang.
Aktor pemeran Serka Dedi, Wafda Saifan, mengakui hal ini menjadi salah satu tantangan terberat selama syuting film Believe.
“Ada satu adegan di mana pengambilan gambar itu dilakukan secara tidak terputus, dan saya harus berlari di antara ledakan di kiri dan kanan saya. Jadi, saya tidak boleh salah. Bukan hanya karena pengambilannya hanya bisa satu kali, tapi saya juga tidak boleh lupa harus lari ke mana. Kalau salah arah, bisa-bisa malah kena efek ledakan,” ujar Wafda Saifan.
(Foto:Dok.Rumah Produksi Bahagia Tanpa Drama)
Tim produksi Rumah Produksi Bahagia Tanpa Drama memastikan seluruh adegan peperangan dan laga dilakukan dengan perhitungan matang, dan dukungan tim teknis yang selalu mengutamakan keselamatan seluruh pemeran dan kru. Tim medis juga selalu mendampingi setiap pengambilan gambar, terutama adegan-adegan berisiko tinggi.
Believe – Takdir, Mimpi, Keberanian bukan sekadar film perang. Film ini menjadi pembuktian bahwa perfilman Indonesia bisa tampil megah, serius, dan tak main-main dalam menyajikan kualitas produksi.
Film Believe – Takdir, Mimpi, Keberanian merupakan karya debut perdana dari Rumah Produksi Bahagia Tanpa Drama, diproduseri oleh Celerina Judisari, sutradara Rahabi Mandra dan Arwin Tri Wardhana. Dibintangi oleh Ajil Ditto, Adinda Thomas, Wafda Saifan, Maudy Koesnaedi, dan Marthino Lio.
Believe – Takdir, Mimpi, Keberanian siap mengguncang layar bioskop seluruh Indonesia mulai 24 Juli 2025.