Ilustrasi minyak dunia. Foto: Dok ICDX
Houston: Harga minyak mentah turun pada Selasa, 19 Agustus 2025. Penurunan ini karena para pedagang menilai potensi perundingan tiga arah untuk mengakhiri perang di Ukraina, yang kemungkinan akan berujung pada pencabutan sanksi terhadap minyak mentah Rusia.
Melansir Investing.com, Rabu, 20 Agustus 2025, harga minyak mentah berjangka Brent merosot satu persen menjadi USD65,92 per barel, dan harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate AS turun 1,2 persen menjadi USD61,92 per barel.
Kedua kontrak naik hampir satu persen pada hari Senin setelah Penasihat Perdagangan AS Peter Navarro mengkritik pembelian minyak mentah Rusia yang didiskon oleh India sebagai pendanaan perang, yang kembali memicu kekhawatiran akan arus pasokan.
(Presiden AS Donald Trump saat bersama Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di Gedung Putih. Foto: Dok EPA-EFE)
Perundingan damai Rusia-Ukraina
Setelah perundingan antara Trump dan Zelensky di Washington, presiden AS melontarkan kemungkinan perundingan tiga arah berikutnya, termasuk Vladimir Putin dari Rusia, yang tetap menjaga harapan akan jalan menuju negosiasi.
"Bahkan dengan dividen perdamaian ini, kami memiliki rekor posisi short. Karena besarnya posisi short, orang-orang bertaruh pada gencatan senjata dan jika kita tidak mendapatkannya, mungkin akan ada rebound," kata analis senior di Price Futures Group Phil Flynn.
Trump mengatakan pengaturan sedang dibuat untuk pertemuan antara Putin dan Zelensky, yang dapat mengarah pada pertemuan puncak trilateral yang melibatkan ketiga pemimpin tersebut.
Analis energi utama di DBS Bank Suvro Sarkar mengatakan, sikap Trump yang melunak terhadap sanksi sekunder yang menargetkan importir minyak Rusia telah mengurangi risiko gangguan pasokan global, sehingga sedikit meredakan ketegangan geopolitik.
Semantara kilang-kilang Tiongkok telah membeli 15 kargo minyak Rusia untuk pengiriman Oktober dan November karena permintaan India untuk ekspor Moskow telah menurun.
Streaming