Kerahkan Garda Nasional ke Washington DC, Trump Bantah Dirinya Diktator

Presiden AS Donald Trump. (Anadolu Agency)

Kerahkan Garda Nasional ke Washington DC, Trump Bantah Dirinya Diktator

Willy Haryono • 26 August 2025 12:59

Washington: Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump membantah tuduhan para kritikus bahwa dirinya telah menjadi seorang diktator, setelah pemerintahannya mengambil alih sementara wewenang kepolisian di wilayah ibu kota Washington DC dan mengerahkan pasukan Garda Nasional bersenjata untuk berpatroli di sana.

"Mereka mengatakan; 'Kita tidak butuh dia. kebebasan, kebebasan, dia seorang diktator', saya tidak suka diktator. Saya bukan diktator. Saya adalah pria dengan akal sehat yang hebat dan orang yang cerdas," kata Trump dalam acara Gedung Putih pada Senin, 25 Agustus 2025.

Trump berpendapat, bahwa langkah tersebut diperlukan untuk mengendalikan lonjakan kejahatan kekerasan di ibu kota.

Ia mengaku sedang mempertimbangkan pengiriman militer ke kota-kota lain di AS, seperti Chicago dan Baltimore, basis kekuatan Partai Demokrat. Juni lalu, Trump telah mengirimkan Garda Nasional ke Los Angeles, walau ditentang oleh wali kota dan gubernur setempat.

"Ketika saya melihat apa yang terjadi pada kota-kota kita, lalu anda mengirim mereka, dan alih-alih dipuji, mereka malah berkata, 'Anda mencoba mengambil alih Republik', orang-orang ini sakit," sebut Trump.

Langkah pemerintahan Trump ini memicu kritik tajam dari Partai Demokrat, yang menuduh Trump menciptakan krisis untuk memperluas kendali federal dan menargetkan kota-kota yang dipimpin Demokrat.

"Trump mencoba memiliterisasi kota-kota kita, semua ini untuk mengalihkan perhatian dari anjloknya tingkat dukungan terhadap dirinya. Itulah yang dilakukan para diktator," tulis Senator Ed Markey di media sosial X.

Gubernur California Gavin Newsom bahkan memperingatkan bahwa militerisasi Trump  di Los Angeles tampaknya hanyalah awal dari pengambilalihan otoriter atas kota-kota lain di AS.

Senin kemarin, Trump menginstruksikan Departemen Pertahanan untuk memastikan setiap negara memiliki unit Garda Nasional yang siap digerakkan secara cepat. Perintah ini mencakup pembentukan pasukan reaksi cepat yang dikerahkan di seluruh wilayah guna menanggapi kerusuhan sipil atau ancaman keselamatan publik.

Garda Nasional sudah memiliki pasukan semacam itu, dikenal sebagai National Guard Reaction Force (NGRF), yang dapat mengirim 75 hingga 125 personel dalam delapan jam, diikuti oleh 375 tambahan dalam 24 jam. (Kelvin Yurcel)

Baca juga:  Garda Nasional AS di Washington DC Mulai Bawa Senjata atas Perintah Trump

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Willy Haryono)