Presiden Filipina Ferdinand R. Marcos Jr memberikan suaranya dalam pemilu sela. Foto: The Manila Times
Fajar Nugraha • 12 May 2025 15:51
Manila: Jutaan warga Filipina menuju tempat pemungutan suara pada Senin 12 Mei 2025 dalam pemilihan sela yang secara luas dipandang sebagai pertarungan proksi antara Presiden Ferdinand Marcos dan mitra yang berubah menjadi pesaing, Wakil Presiden Sara Duterte.
“Marcos dan Duterte tidak ada dalam surat suara, tetapi mereka telah berkampanye dengan giat untuk daftar kandidat mereka,” seperti dikutip dari laporan The Straits Times.
“Perlombaan ini akan menentukan lebih dari 18.000 posisi, termasuk 12 senator, anggota DPR, dan pejabat provinsi dan kota,” imbuh laporan itu.
Pemungutan suara dini hari, yang dimulai pukul 5.00 pagi, diselingi oleh penembakan di dekat tempat pemungutan suara di Provinsi Negros Occidental di Filipina tengah yang dilaporkan menewaskan sedikitnya dua orang dan melukai lima lainnya.
Komisi Pemilihan Umum mengatakan sekitar 68 juta warga Filipina dapat memberikan suara dalam pemilihan sela.
Pemilihan sekelompok senator baru di Senat yang beranggotakan 24 orang telah menarik perhatian luas, karena 12 senator yang dipilih pada hari Senin akan menjadi setengah dari juri dalam persidangan pemakzulan Duterte akhir tahun ini.
Selain 12 senator, pemilih juga akan memilih lebih dari 300 anggota DPR dan lebih dari 17.000 gubernur, wali kota, dan pejabat daerah.
Pemungutan suara akan ditutup pada pukul 7.00 malam, dengan hasil tidak resmi diharapkan segera setelahnya.
Kepolisian Nasional Filipina (PNP) telah bersiaga sejak 3 Mei. Angkatan Bersenjata Filipina dan Penjaga Pantai Filipina memiliki tim reaksi cepat siaga untuk membantu mengamankan tempat pemungutan suara dan menjaga pos pemeriksaan.
PNP telah melaporkan sedikitnya 13 kematian terkait pemilu dan 16 cedera dalam 35 insiden di seluruh negara kepulauan yang terkait dengan pemilu tahun ini, menurut harian berbahasa Inggris The Philippine Star.