Pertumbuhan Ekonomi Indonesia di 2024 Diperkirakan Melambat

Ilustrasi. Foto: Freepik.

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia di 2024 Diperkirakan Melambat

M Ilham Ramadhan Avisena • 4 February 2025 15:35

Jakarta: Ekonomi Indonesia pada triwulan IV-2024 diperkirakan tumbuh 4,91 persen secara tahunan (year on year/yoy). Angka itu lebih rendah dari pertumbuhan triwulan sebelumnya yang tercatat tumbuh 4,95 persen (yoy).
 
"Perlambatan ekonomi tersebut dipengaruhi oleh konsumsi rumah tangga yang diperkirakan tumbuh 4,85 persen (yoy) pada triwulan IV-2024 dari triwulan sebelumnya 4,91 persen (yoy)," kata Ekonom Bank Permata Josua Pardede melalui keterangan tertulis, Selasa, 4 Februari 2025.
 
Dia menuturkan, beberapa indikasi dari perlambatan konsumsi rumah tangga pada triwulan terakhir 2024 antara lain perlambatan M2 uang beredar dalam arti luas pada triwulan IV-2024 tercatat 4,35 persen (yoy) dari kuartal sebelumnya 7,19 persen (yoy).
 
Kemudian laju penjualan ritel pada triwulan IV-2024 juga cenderung melambat menjadi 1,00 persen (yoy) dari 4,75 persen (yoy) pada triwulan sebelumnya. Selain itu, berdasarkan data BPS, pergerakan penumpang transportasi darat, udara dan kereta api juga masing-masing terkontraksi minus 0,12 persen (yoy), minus 14,57 persen (yoy) dan minus 5.23 persen (yoy) sekalipun di akhir tahun terdapat faktor musiman libur Natal dan Tahun Baru.
 
Penjualan otomotif baik mobil dan motor pun juga mengalami perlambatan dengan penjualan mobil pada triwulan IV-2024 tercatat 3,77 persen (yoy) dari triwulan sebelumnya 14,82 persen (yoy). Sama halnya, penjualan motor pun juga mengalami perlambatan dimana pada triwulan terakhir tahun lalu tercatat minus 3,60 persen (yoy) dari triwulan sebelumnya 11,96 persen (yoy).
 
Penanaman Modal Tetap Bruto/PMTB pada triwulan juga diperkirakan melambat menjadi 3,59 persen (yoy) dari kuartal sebelumnya 5,15 persen (yoy). "Perlambatan PMTB dipengaruhi oleh perlambatan investasi bangunan terindikasi dari penjualan semen sepanjang triwulan IV yang tercatat terkontraksi minus 5,17 persen (yoy) dari triwulan sebelumnya minus 0,07 persen (yoy)," jelas Josua.
 

Baca juga: 3 Langkah Strategis Pemerintah Menjaga Inflasi


(Ilustrasi pertumbuhan ekonomi turun. Foto: Freepik)
 

Konsumsi pemerintah melambat

 
Laju pertumbuhan konsumsi pemerintah pada triwulan terakhir 2024 juga mengalami perlambatan yakni di kisaran minus 1,30 persen (yoy) dari triwulan sebelumnya 4,62 persen (yoy).
 
Perlambatan konsumsi pemerintah terindikasi dari perlambatan realisasi penyerapan anggaran belanja pegawai (minus 0,5 persen yoy); belanja barang (minus 22,9 persen yoy), belanja modal (minus 9,0 persen yoy) dan belanja bansos (minus 19,7 persen yoy) sementara hanya realisasi belanja pembayaran bunga utang pemerintah yang tercatat meningkat.
 
Kemudian net ekspor pada triwulan IV-2024 juga diperkirakan akan tumbuh meningkat 3,88 persen (yoy) dari triwulan sebelumnya minus 1,97 persen (yoy). Itu terindikasi dari peningkatan ekspor non-migas sepanjang triwulan IV-2024 sebesar 8,5 persen (yoy).
 
"Secara keseluruhan, pertumbuhan ekonomi pada 2024 diperkirakan berkisar 5,00 persen (yoy) dari 2023 yang tercatat 5,05 persen (yoy)," tutur Josua.
 
Adapun pemerintah diketahui memproyeksikan ekonomi 2024 akan tetap mampu tumbuh setidaknya lima persen. Itu diyakini setelah melihat perkembangan kinerja perdagangan Indonesia dan membaiknya level Purchasing Manager's Index (PMI) manufaktur di akhir 2024.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)