Puing pesawat yang berada di Sungai Potomac, Amerika Serikat. Foto: CNN
Fajar Nugraha • 31 January 2025 17:27
Washington: Penyelam yang bekerja untuk menyelamatkan korban tabrakan pesawat di Washington DC, Amerika Serikat (AS) menghadapi tantangan signifikan. Lumpur yang pekat dan jarak pandang yang hampir nol membuat mereka kesulitan melakukan pencarian terhadap 14 korban kecelakaan yang masih hilang.
“Setidaknya 14 orang masih hilang sementara puluhan jenazah telah ditemukan setelah sebuah pesawat yang membawa 64 penumpang dari Wichita, Kansas bertabrakan dengan helikopter Angkatan Darat AS yang membawa tiga tentara,” kata sumber kepada CNN.
Menurut pelatih penyelamat dan pendiri Lifeguard Systems, Butch Hendrick mengatakan, meskipun badan pesawat hanya berada di kedalaman beberapa kaki. Kondisi tersebut membuat upaya penyelamatan menjadi sangat sulit.
“Lumpur menjadi masalah yang intens. Kurangnya jarak pandang yang parah berarti penyelam pada dasarnya memeriksa pesawat dengan perasaan, seperti membaca huruf braille. Dan sekarang mereka berhadapan dengan badan pesawat yang terkoyak,” kata Hendrick kepada Abby Phillip dari CNN.
“Setiap kaki, setiap enam inci yang mereka gerakkan, ada potensi untuk halangan lain, bahaya lain, atau bahkan cedera pada penyelam. Jadi mereka harus sangat berhati-hati di dalam pesawat itu,” tambah Hendrick, juga memperingatkan risiko kontaminasi dari bahan bakar dan serpihan di sungai.
Hendrick menunjukkan bahwa sabuk pengaman pesawat, tidak seperti alat penahan mobil, adalah sabuk pangkuan tanpa tali bahu, jadi “mayat mungkin belum tentu masih berada di kursi mereka.”