Arab Saudi dan UEA Berpotensi Jadi Lokasi Pertemuan Puncak Trump-Putin

Presiden AS Donald Trump berjabat tangan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin dalam pertemuan di Helsinki pada 2018. (Anadolu Agency)

Arab Saudi dan UEA Berpotensi Jadi Lokasi Pertemuan Puncak Trump-Putin

Willy Haryono • 3 February 2025 18:30

Moskow: Arab Saudi dan Uni Emirat Arab (UEA) dipandang oleh Rusia sebagai tempat yang memungkinkan untuk pertemuan puncak antara Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin, ucap dua sumber Rusia yang mengetahui diskusi tersebut kepada kantor berita Reuters.

Trump mengatakan bahwa ia akan mengakhiri perang di Ukraina sesegera mungkin, dan juga mengatakan siap bertemu dengan Putin.

Putin mengucapkan selamat kepada Trump atas pemilihannya dan menyatakan bahwa ia siap untuk bertemu dengan Trump untuk membahas Ukraina dan energi.

Pejabat Rusia telah berulang kali membantah adanya kontak langsung dengan AS tentang persiapan untuk panggilan telepon antara Trump dan Putin, yang akan mendahului pertemuan langsung mereka tahun ini.

Namun, pejabat senior Rusia telah mengunjungi Arab Saudi dan UEA dalam beberapa pekan terakhir, menurut sumber Rusia, yang berbicara dengan syarat anonim karena sensitivitas situasi.

Melansir dari The Straits Times, Senin, 3 Februari 2025, seorang sumber mengatakan masih ada beberapa pertentangan terhadap gagasan tersebut di Rusia karena sejumlah diplomat dan pejabat intelijen menunjuk pada hubungan militer dan keamanan yang erat antara Kerajaan dan UEA dengan Amerika Serikat.

Arab Saudi dan UEA tidak menanggapi permintaan komentar. Kremlin menolak berkomentar.

Kedekatan Putin dan MBS

Sejauh ini, baik Trump maupun Putin telah mengembangkan hubungan persahabatan dengan para penguasa Arab Saudi dan UEA.

Trump mengatakan pada 2 Februari kemarin bahwa pemerintahannya telah menjadwalkan "pertemuan dan pembicaraan dengan berbagai pihak, termasuk Ukraina dan Rusia."

Ketika ditanya tentang pernyataan tersebut, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan bahwa kontak 'tampaknya memang sedang direncanakan.”

Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman adalah kepala negara asing pertama yang dihubungi Trump setelah menjabat. Ia menggambarkan Putra Mahkota sebagai "orang fantastis" selama pidatonya melalui tautan video kepada hadirin di Forum Ekonomi Dunia di Davos.

Putin, yang mengunjungi Arab Saudi dan UEA pada 2023, mengatakan pada September lalu bahwa ia berterima kasih kepada Putra Mahkota Mohammed bin Salman karena membantu mengatur pertukaran tahanan AS-Rusia terbesar sejak Perang Dingin.

Putin dan Putra Mahkota, yang juga dikenal sebagai MBS, telah membina hubungan pribadi yang erat sejak tahun 2015 ketika sang pangeran mengunjungi Rusia untuk pertama kalinya.

Hubungan tersebut telah membantu para pemimpin dari dua eksportir minyak terbesar di dunia untuk menyelesaikan dan mempertahankan kesepakatan energi OPEC+.

Baca juga:  Putin Siap Bernegosiasi Damai, Tetapi Tidak Mau dengan Zelensky

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Willy Haryono)