Ribuan ikan di Desa Neglasari, Kecamatan Salawu, Kabupaten Tasikmalaya, mendadak mati diduga aliran sungai tercemar limbah kulit dari Kabupaten Garut. Dokumentasi/ Media Indonesia
Tasikmalaya: Ribuan ikan jenis Udikan Sungai Ciwulan dan kolam milik warga Kampung Naga, Desa Neglasari, Kecamatan Salawu, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, mati secara mendadak. Kematian ikan tersebut diduga akibat tercemar limbah industri.
Seorang pemandu wisata di Kampung Adat Naga, Ijad, mengatakan pihaknya selama ini telah melihat ribuan ikan mendadak mati di Sungai Ciwulan dan Saluran Irigasi Garunggang jenisnya Udikan hingga kolam ikan. Kematian ikan lantaran saluran irigasi Garunggang mengalir ke bawah yang mana air tersebut diperuntukannya untuk mandi, khawatirkan ada dampak penyakit.
"Ikan yang mati di Sungai Ciwulan, Saluran Irigasi Garunggang sudah tercemar limbah dan masyarakat sendiri juga tidak ada yang mengonsumsi. Karena bagi masyarakat sekarang sudah beberapa hari terserang gatal (gegetet) diduga air yang mengalir sudah tercemar limbah," kata Ijad di Tasikmalaya, Minggu, 15 Juni 2025.
Sementara Kepala Desa Neglasari, Sobirin, mengatakan pihaknya menerima laporan adanya ikan Udikan khas Sungai Ciwulan mati termasuk di beberapa kolam warga Kampung Naga. Namun kematian ikan tersebut berjumlah ribuan ekor dan setiap hari warga menemukan dengan sirip, perut memerah seperti terbakar hingga membuangnya karena khawatir terkontaminasi penyakit.
"Kematian ikan Udikan sudah terjadi sejak sepekan terakhir dan tidak hanya di Sungai Ciwulan, tapi kolam milik warga juga ikut terdampak. Kematian ikan tersebut, makin memburuk dan sebagian warga memilih memanen ikan lebih awal menyelamatkan yang masih hidup daripada semua mati dan lebih baik dipanen hingga dimanfaatkan," jelasnya.
Menurutnya pihaknya meminta supaya Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Tasikmalaya segera turun tangan untuk menyelidiki dan menguji kualitas air Sungai Ciwulan meski hulunya berada di wilayah Kabupaten Garut dan dugaan sementara ada limbah mengalir ke sungai tersebut.
Namun kematian ikan yang terjadi berada di saluran Sungai Ciwulan memang butuh pembuktian dan penyelidikan lebih lanjut.
"Kami menduga pencemaran berasal dari limbah pengolahan kulit atau industri jaket di kawasan Gunung Cikuray, Kabupaten Garut. Karena, aliran Sungai Ciwulan yang mengalir memang tercium bau menyengat meski jarak dari Kampung Naga sekitar 11 kilometer dan di lokasi sungai banyaknya ditemukan ikan mati," ujarnya.