Politikus konservatif Jepang, Sanae Takaichi. Foto: Anadolu
Muhammad Reyhansyah • 19 September 2025 10:14
Tokyo: Politikus konservatif Jepang, Sanae Takaichi, pada Kamis resmi menyatakan niatnya maju dalam pemilihan ketua Partai Demokrat Liberal (LDP) yang berkuasa. Ini sebuah langkah yang berpotensi menjadikannya perdana menteri perempuan pertama di negara itu, lapor Kyodo News.
Mantan Menteri Dalam Negeri sekaligus sekutu dekat mendiang Shinzo Abe itu mengumumkan pencalonannya usai bertemu mantan perdana menteri Taro Aso, yang kini menjabat penasihat tertinggi LDP.
“Apa yang dibutuhkan saat ini adalah politik yang mampu mengubah kegelisahan tentang kehidupan dan masa depan menjadi harapan,” ujar Takaichi, 64 tahun, kepada wartawan. Ia dijadwalkan memaparkan program kebijakan secara lebih rinci dalam konferensi pers pada Jumat.
Dikutip dari Anadolu, Jumat, 19 September 2025, Takaichi dipandang sebagai salah satu kandidat terkuat dalam pemilihan partai yang akan digelar 4 Oktober, bersaing dengan Menteri Pertanian Shinjiro Koizumi.
Survei Jiji Press terhadap 2.000 responden menunjukkan Koizumi unggul dengan 23,8 persen dukungan, sementara Takaichi menempati posisi kedua dengan 21 persen.
Selain keduanya, kandidat lain yang diperkirakan ikut maju adalah Sekretaris Kabinet Yoshimasa Hayashi, mantan Menteri Luar Negeri Toshimitsu Motegi, serta mantan Menteri Keamanan Ekonomi Takayuki Kobayashi.
Pemungutan suara internal ini sejatinya dijadwalkan berlangsung pada 2027, bersamaan dengan berakhirnya masa jabatan tiga tahun Shigeru Ishiba. Namun, jadwal dimajukan setelah Ishiba mengumumkan pengunduran diri pada 7 September menyusul kekalahan koalisi dalam pemilu majelis tinggi pada Juli lalu.
Meski melepas jabatan ketua partai, Ishiba akan tetap menjabat perdana menteri sampai LDP menentukan pemimpin baru, yang secara efektif juga akan menduduki kursi perdana menteri dalam sistem politik Jepang.