Ilustrasi. Foto: MI/Ramdani.
Husen Miftahudin • 11 November 2025 09:34
Jakarta: Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pagi ini mengalami penurunan setelah sempat melejit saat dibuka. Pada pembukaan perdagangan hari ini, IHSG berada di posisi 8.437,959.
Mengacu data RTI yang terekam hingga pukul 09.24 WIB, IHSG sempat meroket sebelum akhirnya tergelincir 12,260 poin setara 0,15 persen ke level 8.378,980.
Adapun sebanyak 312 saham emiten melemah pada perdagangan pagi ini. Sementara, 205 saham lainnya menguat dan 178 saham stagnan.
Untuk sementara, total transaksi yang tercatat hingga pukul 09.24 WIB sebanyak Rp4,751 triliun dengan total saham yang diperdagangkan 8,756 miliar saham.
(Ilustrasi pergerakan saham pada IHSG. Foto: Medcom.id)
IHSG berpotensi menguat kembali
Head of Retail Research BNI Sekuritas Fanny Suherman mengatakan IHSG berpotensi mencoba menguat kembali di hari ini seiring dengan
US Government reopening plan. "Diperkirakan
support IHSG 8.320-8.350 dan
resist IHSG 8.450-8.500," ungkap Fanny dalam analisis hariannya.
Adapun IHSG kemarin (10/11) ditutup turun 0,04 persen, tapi masih disertai dengan
net buy asing sebesar Rp103 miliar. Saham yang paling banyak dibeli asing adalah BREN, BMRI, BUMI, HRTA, dan FILM.
Sementara itu, indeks utama Wall Street ditutup menguat pada akhir perdagangan Senin (10/11), didorong kenaikan saham Nvidia dan Palantir serta perusahaan-perusahaan AI lainnya menyusul kemajuan Washington untuk mengakhiri penutupan pemerintahan.
Indeks S&P 500 naik 1,54 persen, Nasdaq meningkat 2,27 persen dan Dow Jones Industrial Average menguat 0,81 persen. Sementara itu, indeks saham Russell 2000 berkapitalisasi kecil naik 0,9 persen, dan indeks semikonduktor PHLX melonjak 3 persen.
Di sisi lain, bursa
saham Asia-Pasifik menguat pada perdagangan Senin (10/11), setelah kekhawatiran valuasi saham berbasis kecerdasan buatan (AI) menekan pasar regional pada pekan lalu. Investor di kawasan Asia kini juga mencermati rilis data inflasi Tiongkok untuk periode Oktober yang dirilis akhir pekan lalu dan tercatat lebih tinggi dari perkiraan.
Di Jepang, indeks Nikkei 225 menguat 1,26 persen, dan Topix naik 0,56 persen. Sementara di Korea Selatan, indeks Kospi melesat 3,02 persen, dan Kosdaq meningkat 1,32 persen. Kemudian, indeks S&P/ASX 200 Australia naik 0,76 persen, Hang Seng Hong Kong menguat 1,55 persen dan CSI 300 China bertambah 0,35 persen. Di sisi lain, FTSE STI Singapura turun 0,09 persen dan FTSE Malaysia KLCI naik 0,51 persen.