Putri Purnama Sari • 11 November 2025 14:03
Jakarta: Beberapa maskapai penerbangan kini mulai melarang penumpang memasukkan earbud atau headset Bluetooth di bagasi tercatat. Kebijakan ini muncul karena adanya kekhawatiran terhadap potensi risiko kebakaran akibat baterai lithium-ion yang terdapat di dalam perangkat nirkabel tersebut.
Larangan ini pertama kali diberlakukan oleh sejumlah maskapai di Taiwan, seperti EVA Air, UNI Air, serta Tigerair Taiwan yang menegaskan bahwa perangkat Bluetooth dan powerbank tidak boleh dimasukkan ke bagasi utama.
Earbud atau headset Bluetooth bisa dibawa ke kabin dengan syarat harus dimatikan sepenuhnya. Meski demikian, ada pengecualian bila daya baterai lithium-ion kurang dari 2,7WH atau kurang dari 0,3 g.
Tak hanya maskapai Taiwan, China Airlines juga melarang powerbank serta yang masuk dalam kategori baterai lithium tidak bisa masuk bagasi.
Mengapa Headset Bluetooth Dilarang di Bagasi Pesawat?
Kebijakan ini diterapkan bukan tanpa alasan.
Headset Bluetooth, termasuk wireless
earbuds seperti
AirPods dan perangkat sejenis, mengandung baterai
lithium-ion yang berpotensi menimbulkan panas berlebih (
overheating) atau korsleting listrik.
Ketika perangkat tersebut disimpan di bagasi tercatat, risiko menjadi lebih tinggi karena:
- Baterai bisa aktif tanpa pengawasan.
- Casing pengisi daya dapat memicu arus listrik.
- Tidak ada sistem pemadaman langsung di ruang bagasi jika terjadi insiden kecil.
Itulah sebabnya, banyak maskapai lebih memilih melarang penempatan perangkat tersebut di bagasi utama, dan mewajibkan penumpang untuk membawanya di kabin.
Aturan Penggunaan Headset Bluetooth di Dalam Pesawat
Meski dilarang di bagasi tercatat, penggunaan headset Bluetooth di kabin masih diperbolehkan oleh sebagian besar maskapai, dengan beberapa syarat:
- Perangkat tidak boleh digunakan saat lepas landas (take-off) dan pendaratan (landing).
- Bluetooth harus dimatikan saat awak kabin meminta seluruh perangkat elektronik dalam mode pesawat.
- Beberapa maskapai mengizinkan penggunaan headset Bluetooth selama fase terbang normal (cruise).
Namun, perlu diingat bahwa setiap maskapai bisa memiliki kebijakan berbeda. Karena itu, penting bagi penumpang untuk membaca aturan maskapai sebelum terbang, terutama saat membawa perangkat elektronik dengan baterai
lithium.