Jakarta: Sebanyak 30 pemuda inspiratif dari berbagai daerah di Indonesia menerima penghargaan dalam ajang MUDA30 Awarding Night 2025. Penghargaan itu digelar oleh Pijar Foundation di Taman Ismail Marzuki, Jakarta.
Penghargaan diberikan sebagai bentuk apresiasi atas kontribusi dan inovasi pemuda dalam membangun perubahan positif di lingkungan masing-masing.
Mengusung tema “Powering The Architects of Indonesia’s Future”, MUDA30 2025 menjadi wadah kolaborasi bagi generasi muda untuk berperan aktif dalam mewujudkan cita-cita Indonesia Emas 2045.
Tahun ini, inisiatif tersebut menjangkau 35 provinsi di seluruh Indonesia dari Papua Barat hingga Kalimantan Utara, serta dari Aceh hingga Nusa Tenggara Timur dengan lima kategori kontribusi utama, yaitu ASN Inspiratif, Lingkungan dan Keberlanjutan, Pendidikan dan Pemberdayaan Masyarakat, Inovasi Teknologi dan Kewirausahaan, serta Inklusi Sosial.
Dari 450 pendaftar, 50 finalis terpilih melalui proses seleksi ketat dan mengikuti berbagai tahapan seperti bootcamp, sesi mentorship, serta pelaksanaan MisiMUDA30, termasuk Forum Townhall Muda bersama pemerintah daerah dan komunitas setempat.
Dari 50 finalis, 30 sosok muda resmi dinobatkan sebagai penerima penghargaan MUDA30 2025. Selain ajang apresiasi, malam puncak tersebut juga menjadi momentum memperkuat jejaring lintas daerah dan lintas generasi demi keberlanjutan gerakan pemuda Indonesia.
Wakil Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia, Bima Arya Sugiarto, mengajak generasi muda untuk memiliki mental aktivis, keahlian global, dan hati yang nasionalis dalam menentukan arah masa depan bangsa.
“Sejarah negara ditentukan oleh anak mudanya. Anak muda yang menolak sejarahnya ditentukan orang lain, tapi memilih menciptakan jalan sejarahnya sendiri,” ujar Bima Arya.
Senada dengan itu, pendiri Wahid Foundation, Yenny Wahid, menyoroti pentingnya keberanian generasi muda dalam menciptakan perubahan.
“Ketika kita muda, kita punya keberanian untuk melakukan banyak hal berdampak. Masa depan ada di tangan anak muda ketika mereka memahami dan memanfaatkan kekuatannya,” katanya dalam sesi dialog inspiratif MUDA30.
Sementara itu, Asisten Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Provinsi DKI Jakarta, Ali Maulana Hakim, yang mewakili Gubernur DKI Jakarta, menegaskan pentingnya sinergi antara kebijakan pemerintah dan inovasi pemuda untuk mengisi celah pembangunan.
Direktur Eksekutif Pijar Foundation, Cazadira Fediva Tamzil, menekankan pentingnya peran talenta muda dalam memanfaatkan momentum bonus demografi Indonesia.
“Walaupun bidangnya berbeda, caranya berbeda, mereka datang dengan visi yang sama. Jika bonus demografi tidak diimbangi dengan penguatan talenta muda, maka akan menjadi petaka demografi,” ujarnya.
Melalui MUDA30, Pijar Foundation berupaya menghubungkan aspirasi dan aksi pemuda dengan proses pembangunan daerah melalui gerakan kolaboratif Townhall Muda. Program ini memberi ruang bagi anak muda untuk memperkuat solusi mereka lewat kerja sama lintas sektor termasuk dengan pemerintah daerah, komunitas lokal, mitra strategis, dan ekosistem inovasi.
Ajang MUDA30 Awarding Night 2025 membuktikan bahwa ketika ruang, dukungan, dan kepercayaan diberikan, generasi muda mampu tampil sebagai arsitek masa depan Indonesia.