Jaket Kulit Panjang Jadi Simbol Status Baru di Kalangan Elite Korea Utara

Kim Jong-Un dan putrinya mengenakan jaket kulit. Foto: Daily NK

Jaket Kulit Panjang Jadi Simbol Status Baru di Kalangan Elite Korea Utara

Fajar Nugraha • 11 April 2025 09:53

Pyongyang: Jaket kulit panjang hingga lutut kini menjadi tren mode di kalangan anak muda Korea Utara (Korut), terutama mereka yang berasal dari keluarga pejabat dan kelas atas. Fenomena ini mempertegas kesenjangan sosial yang semakin lebar di negara tersebut.

Dalam beberapa bulan terakhir, jaket kulit panjang semakin populer di kalangan anak muda berusia 20 hingga 30 tahun di Chongjin, Provinsi Hamgyong Utara. 

"Saat ini, jaket kulit yang panjangnya mencapai sedikit di atas lutut menjadi tren di kalangan anak muda," ujar seorang sumber di daerah tersebut kepada Daily NK, Jumat 11 April 2025.

Sebelumnya, jaket kulit yang lebih pendek, hanya sebatas pinggang lebih umum digunakan. Namun, tren saat ini bergeser ke model yang lebih panjang, yang kini mudah ditemukan di jalanan Chongjin. 

Simbol kemewahan dan status sosial

Jaket kulit panjang ini tidak sekadar sebagai pilihan busana, tetapi juga mencerminkan status sosial pemakainya. 

"Jika sesuatu menjadi tren, semua orang ingin memilikinya," ujar sumber tersebut.

"Anak-anak dari keluarga kaya kini berlomba-lomba mendapatkan jaket kulit panjang yang oleh warga setempat disebut sebagai ‘off-the-rack leather jumpers’,” imbuhnya.

Para pedagang grosir yang mengimpor pakaian dari Tiongkok awalnya hanya membawa sedikit jaket kulit sebagai sampel, ragu apakah barang tersebut akan laku di pasaran. Awalnya, tidak banyak peminat, sehingga mereka tidak segera melakukan pemesanan ulang. 

Namun, setelah beberapa individu kaya mulai mengenakannya, permintaan tiba-tiba melonjak. Para pedagang pun segera bereaksi dengan mendatangkan lebih banyak stok ke pasar.

Harga jaket ini cukup tinggi, berkisar antara 500 hingga 1.500 yuan Tiongkok atau sekitar Rp1,1 juta – Rp3,3 juta. Meski mahal, permintaan tetap tinggi karena simbol status yang melekat pada busana ini.

Tren ini juga diduga terinspirasi oleh Kim Ju Ae, putri Kim Jong Un, yang mengenakan jaket kulit ungu panjang saat mengunjungi Kangdong General Greenhouse Farm pada Maret 2024. 

"Ketika putri Pemimpin Tertinggi mengenakan jaket kulit tahun lalu, responsnya biasa saja. Namun, musim semi ini, model jaket serupa tiba-tiba menjadi tren," kata sumber tersebut.

"Para pedagang kini harus lebih berhati-hati dalam memilih barang yang mereka impor karena selera anak muda bisa berubah drastis dalam semalam,” tambah sumber itu.

Fenomena serupa

Tren jaket kulit panjang tidak hanya terjadi di Chongjin, tetapi juga di Hyesan, Provinsi Ryanggang. 

"Jaket kulit panjang hingga lutut kini sedang populer di kalangan anak muda," ujar sumber lain di Ryanggang. "Baik model yang ketat untuk menonjolkan bentuk tubuh maupun potongan standar, semuanya digemari,” tuturnya. 

Anak-anak muda, mulai dari siswa sekolah menengah atas yang hampir lulus hingga mereka yang berusia 30-an, semakin banyak yang mengenakan jaket kulit. Perubahan utama hanya terjadi pada panjang jaket, sementara desainnya sedikit beradaptasi mengikuti tren.

Meski menjadi simbol mode, jaket kulit panjang juga menegaskan jurang pemisah antara kaya dan miskin di Korea Utara. 

"Orang biasa tidak bisa dengan mudah membeli jaket kulit," kata sumber tersebut.

"Kita bisa langsung melihat siapa yang berasal dari keluarga kaya dan siapa yang tidak hanya dengan melihat pakaian mereka. Akibatnya, mereka yang tidak mampu membeli jaket kulit merasa semakin tertinggal,” ujarnya.

Tren ini mencerminkan kesenjangan ekonomi yang semakin tajam, di mana hanya segelintir orang yang mampu mengikuti gaya hidup elite, sementara sebagian besar rakyat Korea Utara tetap berjuang untuk memenuhi kebutuhan dasar.

(Muhammad Reyhansyah)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Fajar Nugraha)