Bawa Dampak Negatif, Tarif Trump Dorong Ekonomi AS Mendekati Resesi

Ilustrasi. Foto: Freepik.

Bawa Dampak Negatif, Tarif Trump Dorong Ekonomi AS Mendekati Resesi

Eko Nordiansyah • 14 April 2025 08:55

Jakarta: Pendiri Bridgewater Associates dan salah satu investor dunia Ray Dalio memperingatkan Amerika Serikat berada di ambang resesi, mengutip gangguan ekonomi yang disebabkan oleh kampanye tarif Presiden Donald Trump dan ketidakstabilan global yang lebih luas.

"Saya pikir saat ini kita berada pada titik pengambilan keputusan dan sangat dekat dengan resesi," kata Dalio dalam wawancara di acara NBC Meet the Press, dilansir Investing.com, Senin, 14 April 2025.

Manajer dana lindung nilai miliarder tersebut menunjuk pada rezim tarif yang luas, yang mencakup bea masuk pada puluhan negara tetapi telah bergeser secara tidak terduga dalam beberapa hari terakhir. Pekan lalu, Gedung Putih tiba-tiba menunda tarif selama 90 hari pada banyak negara, kecuali Tiongkok.

Dalio menggambarkan tarik-menarik tersebut sebagai "sangat mengganggu," menambahkan bahwa tarif "seperti melempar batu ke dalam sistem produksi." Ketidakpastian tersebut, katanya, sangat mempengaruhi keputusan investasi dan dapat merusak produktivitas jangka panjang.
 

Baca juga: 


(Ilustrasi ekonomi AS. Foto: Dok NDTV)

Risiko lain bagi ekonomi global

Di luar tarif, Dalio juga menandai kekhawatiran yang lebih dalam tentang pertemuan risiko yang dihadapi ekonomi global. Dia menyebutkan utang AS yang membengkak, defisit anggaran yang melebar, dan ketidakstabilan geopolitik yang berkembang sebagai bahan untuk potensi guncangan ekonomi.

"Kita mengalami perubahan mendalam dalam tatanan dunia. Jika Anda mempertimbangkan tarif, jika Anda mempertimbangkan utang, jika Anda mempertimbangkan kekuatan yang sedang naik menantang kekuatan yang ada, bagaimana hal itu ditangani bisa menghasilkan sesuatu yang jauh lebih buruk daripada resesi," jelas dia.

Dalio membuat perbandingan dengan guncangan keuangan masa lalu, termasuk krisis 1971 dan 2008.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Eko Nordiansyah)