Trump Gak Setuju Jepang Akuisisi Perusahaan Baja AS

Presiden AS Donald Trump. Foto: Xinhua/Hu Yousong.

Trump Gak Setuju Jepang Akuisisi Perusahaan Baja AS

Eko Nordiansyah • 10 April 2025 15:33

Jakarta: Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengekspresikan ketidaksetujuannya terhadap rencana untuk Nippon Steel dari Jepang mengakuisisi US Steel Corp dengan nilai sebesar USD14 miliar.

Pernyataan ini diungkapkan pada Rabu, 9 April 2025, meskipun sebelumnya administrasi Trump telah melakukan perintah untuk mengevaluasi tawaran tersebut.

Komentar Trump dianggap bertentangan dengan tindakan yang diambil oleh pemerintahnya pada Senin, 7 April 2025, di mana ia menginstruksikan Komite Investasi Asing di AS (CFIUS) untuk menilai kembali tawaran dari Nippon Steel. Evaluasi ini bertujuan untuk menilai apakah perlu ada tindakan lebih lanjut terkait akuisisi tersebut.

Melansir Channel News Asia, dampak dari pernyataan Trump ini langsung mengguncang pasar saham. Saham US Steel terjun 14 persen menjadi USD38,57 dalam perdagangan setelah jam kerja, jauh lebih rendah dari harga tawaran Nippon Steel yang mencapai USD55 per saham.

"Kami tidak ingin melihatnya beralih ke tangan Jepang. Kami mencintai Jepang," kata Trump. Ia juga membahas kolaborasi dengan Jepang dalam konteks lain, tetapi tidak menjelaskan lebih detail.

US Steel dan Nippon Steel belum merilis tanggapan resmi menanggapi pernyataan Trump. Namun, ungkapan ini menambah ketidakpastian mengenai masa depan akuisisi yang telah menjadi perhatian banyak pihak sejak diumumkan pada Desember 2023.
 

Baca juga: 

Kurang Respek! Alasan Trump Naikkan Tarif Impor Tiongkok jadi 125%



(Ilustrasi industri baja. Foto: Unplash)

Politik dan keamanan nasional

Akuisisi ini sebelumnya telah digagalkan oleh Presiden Joe Biden pada Januari 2025 dengan alasan keamanan nasional. Biden, yang saat itu masih menjadi calon presiden, dilaporkan menentang kesepakatan itu demi mendapatkan dukungan dari serikat pekerja di Pennsylvania, yang merupakan negara bagian vital dalam pemilihan.

Nippon Steel dan US Steel pernah menggugat CFIUS, dengan tuduhan bahwa Biden telah merugikan keputusan komite dan melanggar hak perusahaan untuk mendapatkan evaluasi yang adil.

Proses tinjauan ulang

Trump memberikan CFIUS waktu selama 45 hari untuk menyampaikan rekomendasi baru. Para ahli menganggap langkah ini langka, karena CFIUS biasanya tidak melakukan evaluasi ulang pada kasus yang sama. Namun, tinjauan kali ini tidak terikat pada putusan sebelumnya.

Meskipun Nippon Steel berusaha untuk melanjutkan proses akuisisi, Trump menekankan, "Tidak ada seorangpun yang dapat memiliki saham mayoritas US Steel." dikutip laman NHK World Japan, Kamis 10 April 2025. Pernyataan ini semakin menegaskan pendekatannya yang protektif terhadap industri baja di AS.

Dengan dua presiden AS yang memiliki pandangan berbeda tetapi sama-sama menolak akuisisi ini, masa depan kesepakatan ini masih menjadi tanda tanya. Perkembangan terbaru sangat bergantung pada hasil tinjauan CFIUS dan keputusan politik menjelang pemilihan presiden di AS pada November 2025.

Sementara itu, pasar dan para investor terus memperhatikan dampak dari kebijakan ini terhadap kestabilan industri baja serta hubungan antara AS dan Jepang. (Avifa Aulya Utami Dinata)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Eko Nordiansyah)