Jerman Pertimbangkan Pelajaran Pertahanan Sipil untuk Siswa Sekolah

Jerman ingin mengenalkan pelajaran pertahanan sipil guna mempersiapkan siswa menghadapi potensi krisis dan perang. (Anadolu Agency)

Jerman Pertimbangkan Pelajaran Pertahanan Sipil untuk Siswa Sekolah

Willy Haryono • 8 April 2025 14:22

Berlin: Kementerian Dalam Negeri Jerman mengusulkan pengenalan pelajaran pertahanan sipil di sekolah-sekolah guna mempersiapkan siswa menghadapi potensi krisis dan perang. Proposal ini dilaporkan pada Senin, 7 April 2025 berdasarkan informasi media lokal Jerman.

"Mengingat perubahan terkini dalam lanskap keamanan, kita perlu lebih menekankan pada pertahanan sipil, terutama dalam pendidikan sekolah," ujar juru bicara kementerian kepada media Jerman, dikutip dari Anadolu, Senin, 7 April 2025.

Rencana implementasi kurikulum

Kementerian telah menyatakan kesediaanya untuk menyediakan ahli dan materi pembelajaran kepada negara-negara bagian federal yang bertanggung jawab atas kurikulum sekolah.

Roderich Kiesewetter, anggota parlemen dari partai konservatif, menekankan pentingnya pelatihan ini bagi siswa.

"Anak-anak sekolah sangat rentan dalam situasi darurat. Praktik langsung akan membantu mereka lebih siap," ujar Kiesewetter. Proposal ini mencakup pelatihan menghadapi berbagai skenario krisis, termasuk konflik bersenjata.

Persiapan masyarakat menghadapi krisis

Bersamaan dengan inisiatif pendidikan, pemerintah Jerman juga mendorong warga untuk mempersiapkan persediaan darurat. Juru bicara kementerian menyarankan warga mengikuti rekomendasi Uni Eropa dengan menyimpan persediaan air, makanan, dan kebutuhan pokok untuk tiga hari.

"Persiapan mandiri dapat menyelamatkan nyawa dalam situasi darurat," tegas juru bicara tersebut. Langkah ini diambil menyusul peringatan dari petinggi militer Jerman tentang potensi ancaman keamanan di kawasan.

Latar belakang keamanan

Usulan ini muncul di tengah meningkatnya kekhawatiran terhadap kapabilitas militer Rusia. Jenderal Carsten Breuer, pejabat tinggi militer Jerman, sebelumnya memperingatkan bahwa Rusia mungkin mampu melancarkan serangan terhadap anggota NATO dalam empat hingga tujuh tahun mendatang. (Muhammad Adyatma Damardjati)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Willy Haryono)