Kerusuhan saat Unjuk Rasa Kenaikan Harga BBM di Angola 22 Orang Tewas

Pasukan Angola dihadapkan pada kerusuhan dan bentrokan anti pemerintah. Foto: dvidshub

Kerusuhan saat Unjuk Rasa Kenaikan Harga BBM di Angola 22 Orang Tewas

Fajar Nugraha • 31 July 2025 10:54

Luanda: Gelombang kerusuhan dan penjarahan yang berlangsung selama dua hari di Angola menyusul protes atas kenaikan harga bahan bakar telah menyebabkan sedikitnya 22 orang tewas, menurut pernyataan pemerintah pada Rabu, 30 Juli 2025. Situasi kini berangsur tenang, namun ketegangan masih terasa di ibu kota Luanda.

Dikutip dari France 24, Kamis, 31 Juli 2025, kerusuhan pecah pada Senin, hari pertama pemogokan nasional yang digerakkan oleh para sopir angkutan umum sebagai bentuk protes terhadap kenaikan harga bahan bakar per 1 Juli. Aksi ini menjadi salah satu yang paling mematikan dalam beberapa tahun terakhir di negara kaya minyak yang sejak 1975 diperintah oleh Partai MPLA.

Selama dua hari berturut-turut, terdengar suara tembakan sporadis di berbagai wilayah Luanda dan kota-kota lainnya, seiring aksi massa yang menjarah toko dan bentrok dengan aparat keamanan. Menteri Dalam Negeri Manuel Homem mengungkapkan bahwa korban tewas mencapai 22 orang, termasuk seorang petugas kepolisian.

“Sebanyak 22 orang meninggal, termasuk satu polisi,” kata Homem kepada awak media di sela rapat Dewan Menteri yang dipimpin langsung oleh Presiden Joao Lourenco.

Ia menambahkan bahwa hampir 200 orang mengalami luka-luka, dan lebih dari 1.200 orang telah ditangkap. Massa dilaporkan merusak serta menjarah 66 toko, termasuk supermarket dan gudang penyimpanan barang kebutuhan pokok.

Pada Rabu, jalan-jalan di Luanda tampak lengang dengan sejumlah antrean terlihat di SPBU dan toko-toko tertentu. Banyak tempat usaha masih tutup, meski layanan transportasi umum perlahan mulai beroperasi kembali setelah dua hari lumpuh.

Dalam pernyataan resmi usai rapat kabinet, pemerintah menyatakan bahwa aksi vandalisme dan kerusuhan telah menciptakan “iklim ketidakamanan yang meluas”. Pemerintah juga menuduh “elemen kriminal” telah membelokkan demonstrasi menjadi ancaman terhadap stabilitas nasional.

Di kota Lubango, aparat kepolisian mengonfirmasi insiden penembakan oleh seorang petugas yang menewaskan remaja 16 tahun. Korban dilaporkan bagian dari kelompok yang berusaha menyerbu kantor partai MPLA setempat.

Akar masalah

Aksi mogok dan protes dipicu oleh kenaikan harga bahan bakar dari 300 menjadi 400 kwanza per liter. Pemerintah diketahui memangkas subsidi bahan bakar besar-besaran sebagai bagian dari rekomendasi Dana Moneter Internasional (IMF), yang mendesak alokasi anggaran lebih besar untuk sektor kesehatan dan pendidikan.

Namun, kebijakan ini memicu kemarahan luas di tengah tekanan inflasi sebesar 20 persen dan tingkat pengangguran hampir 30 persen. Angola saat ini memiliki populasi sekitar 36 juta jiwa, dengan tingkat kemiskinan diperkirakan tetap tinggi pada kisaran 36 persen hingga tahun 2026, menurut laporan Bank Dunia.

“Saya merasa tidak aman di negara saya sendiri,” kata Daniel Pedro, seorang guru berusia 32 tahun di Luanda.

“Pemerintah seolah menutup mata terhadap kondisi rakyatnya. Mereka bilang pemuda adalah masa depan, tetapi hari ini kami menganggur,” ujar Pedro.

Protes atas kenaikan harga BBM telah berlangsung selama tiga pekan berturut-turut. Pada Sabtu lalu, sekitar 2.000 orang turun ke jalan di Luanda, membawa spanduk yang menolak kenaikan harga serta mengecam dugaan korupsi dalam tubuh MPLA dan kepemimpinan Presiden Lourenco, yang kembali terpilih untuk masa jabatan kedua pada 2022.

Dalam pernyataan bersama pada Rabu, dua partai oposisi utama, UNITA dan Bloco Democratico menilai Angola tengah menghadapi krisis sosial dan ekonomi serius akibat kebijakan pemerintah yang “terputus dari realitas masyarakat”.

Organisasi HAM seperti Amnesty International sebelumnya juga telah menyoroti penggunaan kekuatan berlebihan oleh aparat keamanan Angola. Negara ini mengalami perang saudara berkepanjangan antara 1975–2002, serta hampir empat dekade represi di bawah mantan Presiden Jose Eduardo dos Santos.

(Muhammad Reyhansyah)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Fajar Nugraha)