Presiden Prabowo Subianto. Foto: Dok. YouTube.
Fachri Audhia Hafiez • 11 November 2025 23:53
Jakarta: Presiden Prabowo Subianto direncanakan melakukan pertemuan dengan mantan Perdana Menteri (PM) Australia Paul Keating untuk bertukar pikiran, dalam rangkaian agenda kunjungan resmi di Sydney, Australia, Rabu, 12 November 2025. Menteri Investasi dan Hilirisasi/CEO Danantara Rosan Roeslani mengatakan bahwa pertemuan Prabowo dan Paul Keating diyakini dapat mempererat hubungan Australia dan Indonesia ke depan.
"Memang Bapak Presiden juga sudah mengenal sangat baik (Paul Keating), sehingga ini lebih pada pertemuan tukar pikiran dan juga untuk saling memahami bagaimana bisa dengan masukan dari Paul Keating ini bisa mempererat hubungan antara Australia dan Indonesia ke depannya," kata Rosan saat memberikan keterangan kepada media di Sydney, Australia, seperti dikutip dari Antara, Selasa, 11 November 2025.
Rosan menjelaskan bahwa selain bertemu Perdana Menteri (PM)
Australia Anthony Albanese dan Gubernur Jenderal Australia Sam Mostyn, Presiden Prabowo akan bertemu dengan salah satu penasihat Danantara itu dalam kunjungan resmi satu hari di Sydney. Menurut Rosan, Paul Keating menjadi salah satu tokoh yang sering memberikan masukan kepada Danantara.
"Akan ada pertemuan dan ini juga karena Paul Keating juga salah satu yang banyak memberikan masukan kepada Danantara. Jadi itu juga direncanakan akan ada agendanya," kata Rosan.
Adapun Rosan juga telah bertemu dengan sedikitnya lima perusahaan, tak lama setelah ia mendarat di Sydney. Perusahaan tersebut antara lain bergerak di bidang rumah sakit, hilirisasi, dan pertanian.
Presiden RI Prabowo Subianto tiba di Bandara Sydney Kingsford Smith, Sydney, Australia, untuk melakukan kunjungan resmi. Foto: ANTARA HO-Biro Pers Sekretariat Presiden.
"Memang ada satu investasi dari Danantara yang cukup besar yang base-nya di sini akan kita bantu finalisasi dalam waktu sangat-sangat dekat ini," kata Rosan.
Rosan menambahkan kunjungan balasan Presiden Prabowo ke Australia ini diharapkan dapat memperkuat hubungan investasi, perdagangan, bilateral dan kerja sama bidang lainnya antara Indonesia dan Australia. Dengan adanya Kemitraan Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership (IA-CEPA) yang dijalin sejak 2020, potensi nilai perdagangan kedua negara diharapkan bisa meningkat lagi.