Kerja Tim Medis EMT BSMI di Gaza Jadi Kajian Ilmiah ICONHUM 2025

Dokter, perawat, dan tenaga medis yang pernah bertugas di Gaza mempresentasikan kerja mereka dalam ICONHUM 2025. Dok Istimewa

Kerja Tim Medis EMT BSMI di Gaza Jadi Kajian Ilmiah ICONHUM 2025

Surya Perkasa • 24 November 2025 20:08

Jakarta: Pengalaman dan kerja-kerja kemanusiaan Tim Emergency Medidcal Team (EMT) Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI) diangkat ke panggung ilmiah internasional. Kerja tim medis itu masuk menjadi kajian The 1st International Conference on Humanity and Global Solidarity (ICONHUM 2025). 

Ketua Umum BSMI, Djazuli Ambari, menyebut selama banyak pengalaman dan praktik klinis relawan medis Indonesia di Gaza yang bernilai ilmiah tinggi. Namun, kerja tersbeut belum terdokumentasi secara sistematis. 

ICONHUM 2025, ujar dia, menjadi ruang penting untuk mengubah pengalaman tersebut menjadi kontribusi akademik yang bisa memperkaya literatur medis dan kemanusiaan internasional.

“Setiap tindakan medis yang dilakukan di Gaza, baik operasi darurat, penanganan trauma, penyembuhan luka kompleks, sampai misi evakuasi, adalah ilmu. Ilmu yang lahir dari penderitaan, keberanian, dan dedikasi,” ujar Djazuli dikutip dari keterangan tertulis, Senin, 24 November 2025.

Dokter, perawat, dan tenaga medis yang pernah bertugas di Gaza mempresentasikan kerja mereka dalam ICONHUM 2025. Terutama temuan klinis, metode penanganan trauma perang, penggunaan teknik lanjutan seperti advanced wound healing, hingga tantangan etis dalam misi kemanusiaan di zona genosida. 


Konferensi ini juga diikuti dengan Workshop Advance Technique Wound Healing yang menghadirkan narasumber seperti Prof Dr dr Basuki Supartono Sp.OT, bersama tenaga medis yang baru kembali dari Gaza.

Kerja kemanusiaan di lapangan tidak hanya mempunyai nilai moral. Kerja tersebut juga diganjar Satuan Kredit Profesi karena memberi kontribusi profesional yang dapat diakui secara ilmiah dan institusional.

Peserta workshop mendapatkan pembelajaran langsung tentang teknik penanganan luka akibat bom, amputasi darurat, perawatan pasien dengan keterbatasan alat, serta strategi field hospital management dalam situasi blokade. 

"ICONHUM 2025 juga memperkenalkan pendekatan baru dalam pencatatan dan dokumentasi kerja kemanusiaan medis yaitu transformasi pengalaman lapangan menjadi pengetahuan ilmiah yang dapat dipublikasikan," kata Djazuli.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Surya Perkasa)