Petani Lokal akan Dilibatkan dalam Program MBG

Sosialisasi Program MBG di Manokwari. Istimewa

Petani Lokal akan Dilibatkan dalam Program MBG

Al Abrar • 3 June 2025 22:02

Manokwari: Anggota Komisi IX DPR RI bersama Badan Gizi Nasional (BGN) menggelar sosialisasi Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Distrik Masni, Kabupaten Manokwari, Papua Barat, Sabtu, 31 Mei 2025. Kehadiran tim sosialisasi disambut antusias oleh masyarakat setempat.

Program MBG merupakan inisiatif pemerintah pusat untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia melalui pemenuhan gizi masyarakat, khususnya bagi kelompok rentan seperti anak-anak dan ibu hamil.

Anggota Komisi IX DPR RI, Obet Rumbruren, dalam sambutannya menegaskan pentingnya program tersebut dalam mendukung visi Indonesia Emas 2045. Menurutnya, pemenuhan gizi yang merata dan gratis adalah hak masyarakat yang dijamin oleh undang-undang.

"Kita ingin masyarakat di Papua Barat menikmati haknya, termasuk pemenuhan gizi secara gratis. Ini adalah bagian dari investasi pemerintah untuk menciptakan generasi yang sehat, cerdas, dan tangguh," ujar Obet dalam keterangannya.

Ia juga mengapresiasi peran Badan Gizi Nasional yang dinilai strategis dalam mengawal peningkatan kualitas gizi secara berkelanjutan.

Senada dengan Obet, Anggota DPRD Kabupaten Manokwari, Yusak Yusanto Sayori, menyampaikan apresiasinya atas pelaksanaan sosialisasi program MBG di wilayahnya. Ia berharap program ini dapat menjawab kebutuhan gizi masyarakat di daerah pinggiran kota seperti Distrik Masni.

"Program ini bisa menjadi solusi nyata bagi masalah gizi masyarakat. Kami juga berharap agar bahan makanan yang digunakan berasal dari petani lokal untuk mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat," kata Yusak.

Ia juga mengusulkan agar dapur layanan gizi bisa hadir secara langsung di tengah-tengah masyarakat Distrik Masni.

Perwakilan BGN, Suhud, menjelaskan program MBG akan menyasar anak usia sekolah, balita, ibu hamil, dan ibu menyusui. Untuk mendukung pelaksanaannya, BGN akan membangun tiga jenis dapur yang disebut Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), yakni, Dapur Mandiri: Dibangun oleh masyarakat atau pihak swasta yang bermitra dengan BGN.

Dapur Mitra, kerja sama BGN dan pemerintah daerah, di mana dapur disiapkan daerah dan operasionalnya ditanggung BGN. dan Dapur BGN, dapur yang dibangun dan dioperasikan langsung oleh BGN.

Setiap dapur, menurut Suhud, mampu melayani hingga 3.500 penerima manfaat setiap hari. Dapur ini akan dikelola oleh tiga tenaga inti—kepala dapur, ahli gizi, dan akuntan—dibantu oleh relawan, seluruhnya dibiayai oleh BGN.

"Makanan bergizi bukan soal jumlah, tapi kualitas. Anak-anak akan menerima asupan bergizi setiap hari, termasuk protein, telur, susu, dan nutrisi lainnya sesuai porsi yang ditetapkan," jelas Suhud.

Program MBG tidak hanya bertujuan meningkatkan gizi masyarakat, tapi juga diharapkan mampu menurunkan angka putus sekolah dan mendorong kehadiran siswa di sekolah. Dari sisi ekonomi, pemanfaatan bahan pangan lokal dinilai dapat meningkatkan pemberdayaan masyarakat dan keterampilan lokal.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Al Abrar)