Apakah Tiongkok Akan Merebut Taiwan?

Tiongkok dalam beberapa tahun terakhir semakin meningkatkan latihan militer dan patroli bersenjata di sekitar Taiwan. (Anadolu Agency)

Apakah Tiongkok Akan Merebut Taiwan?

Harianty • 19 July 2025 12:40

Jakarta: Ketegangan antara Tiongkok dan Taiwan kembali mencuat ke permukaan dalam beberapa tahun terakhir, terutama setelah meningkatnya latihan militer Tiongkok di sekitar Selat Taiwan serta makin eratnya hubungan Taiwan dengan negara-negara Barat, terutama Amerika Serikat (AS). Pertanyaannya adalah, seberapa besar kemungkinan Tiongkok benar-benar merebut Taiwan?

Beijing menganggap Taiwan sebagai bagian tak terpisahkan dari wilayah kedaulatannya, berdasarkan prinsip “Satu Tiongkok”. Sebaliknya, Taiwan menjalankan pemerintahan sendiri dengan sistem demokrasi yang mapan, memiliki paspor, mata uang, militer, dan parlemen sendiri.

Sejak pemerintahan Presiden Tsai Ing-wen, Taiwan semakin menegaskan identitasnya sebagai bangsa yang berbeda, memicu kemarahan Beijing. Penerusnya, Lai Ching-te, yang dilantik pada Mei 2024, melanjutkan kebijakan pendahulunya dengan pendekatan yang hati-hati namun tegas terhadap Tiongkok.

Selama masa jabatan Lai, Tiongkok terus meningkatkan tekanan militer dan diplomatik, termasuk melakukan latihan militer skala besar di sekitar Selat Taiwan serta peningkatan aktivitas pesawat dan kapal militer. Tiongkok juga berupaya memblokir keikutsertaan Taiwan di forum-forum internasional, yang hingga kini terus diperjuangkan oleh Taiwan.

Satu Negara, Dua Sistem

Lai Ching-te sendiri berusaha menjaga status quo yang damai. Ia menyatakan bersedia berdialog dengan Beijing tanpa prasyarat, namun menolak sistem "Satu Negara, Dua Sistem" yang diterapkan di Hong Kong. Lai juga menjadikan AS sebagai mitra utama dalam kebijakan luar negerinya, melanjutkan tren peningkatan kerja sama strategis.

Baru-baru ini, Taiwan menggelar latihan perang Han Kuang 2025 untuk memperkuat pertahanan menghadapi potensi agresi Tiongkok. Strategi pertempuran dan penguatan pertahanan menjadi fokus dalam latihan yang berlangsung selama 10 hari ini, melibatkan 38 tank Abrams buatan sekutu utamanya, AS.

Di sisi lain, Tiongkok merupakan salah satu kekuatan militer terbesar di dunia, dengan sekitar 2 juta personel aktif serta armada laut dan udara yang modern. Negeri Tirai Bambu juga dilengkapi dengan rudal balistik jarak menengah dan sistem anti-kapal.

Namun demikian, invasi langsung ke Taiwan adalah operasi militer yang sangat kompleks. Taiwan memiliki sistem pertahanan rudal yang cukup baik, dan medan geografisnya sulit untuk operasi pendaratan amfibi.

Keterlibatan AS

Banyak ahli milter berpendapat bahwa keberhasilan militer Tiongkok dalam menyerang Taiwan tidak terjamin, terutama jika Taiwan mendapat bantuan militer dari AS dan sekutunya. AS sendiri, walaupun tidak secara resmi mengakui Taiwan sebagai negara merdeka, tetap menjadi pemasok senjata utama bagi Taiwan.

Jika Tiongkok menyerang Taiwan, keterlibatan AS hampir pasti terjadi. Selain itu, negara-negara seperti Jepang, Australia, dan Filipina kemungkinan akan memberikan dukungan logistik atau militer.

Hal ini tentu dapat memicu konflik berskala regional, atau bahkan global, yang akan memperburuk ketegangan internasional yang saat ini sudah memburuk akibat perang Rusia-Ukraina dan ketegangan Israel-Iran yang belum mereda.

Menyerang Taiwan juga akan memicu sanksi ekonomi besar-besaran terhadap Tiongkok dari negara-negara Barat. Gangguan rantai pasokan global akan terjadi, terutama dalam industri semikonduktor karena TSMC, produsen chip terbesar dunia, berbasis di Taiwan. Langkah tersebut juga akan merugikan Tiongkok sendiri, mengingat ketergantungannya pada ekspor dan stabilitas pasar global untuk pertumbuhan ekonominya.

Tiongkok memiliki niat jangka panjang untuk menguasai Taiwan, namun kemungkinan invasi skala penuh dalam waktu dekat masih rendah karena risiko militernya terlalu tinggi serta biayanya sangat besar. Meski demikian, Tiongkok kemungkinan akan tetap meningkatkan tekanan. Ancaman tersebut tetap nyata, dan dunia perlu meningkatkan kewaspadaannya.

Baca juga:  Taiwan Latihan Perang di Tengah Ketegangan dengan Tiongkok

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Willy Haryono)