Kakek di Pekalongan Jadi Otak Curanmor

Pekalongan: Seorang kakek berusia 72 tahun menjadi otak komplotan pencurian sepeda motor (curanmor) di wilayah Pekalongan, Jawa Tengah. Warga Desa Sawangan, Kecamatan Doro, bernama Ramijan tersebut selama ini dikenal warga sebagai buruh tani.

Dalam aksinya, Ramijan tidak bekerja sendirian. Ia dibantu Sufianto alias Manuk, 34, warga Kecamatan Karangdadap yang berperan menjual hasil curian.

"Motor dijual COD (Cash On Delivery) lewat Facebook. Yang menjual Sufianto seharga Rp 3,9 juta," ungkap Ramijan saat konferensi pers di Lobi Mapolres Pekalongan, Selasa, 26 Agustus 2025.

Kepada polisi, Ramijan mengaku baru pertama kali mencuri motor. Namun hal tersebut dibantah polisi yang mengantongi bukti rekaman CCTV di lokasi kejadian. Dalam rekaman CCTV, Ramijan terlihat membawa kabur motor yang ditinggal pemiliknya di depan sebuah toko.
 

Baca:  Komplotan Curanmor Bersenpi Beraksi di Kebon Jeruk Jakbar

Kapolres Pekalongan, AKBP Rachmad C Yusuf menjelaskan kasus curanmor itu sempat viral di media sosial. Tak perlu waktu lama, oihaknya berhasil mengungkap melalui rekaman CCTV dan laporan korban.

"Aksi pencurian pertama dilakukan pada Minggu, 10 Agustus 2025 di sebuah toko kelontong di Desa Kutosari, Kecamatan Doro. Aksi kedua terjadi pada Selasa, 12 Agustus 2025 di Desa Kalirejo, Kecamatan Talun. Kedua kejadian berlangsung pada sore hari sekitar pukul 18.00 WIB," jelas Rachmad.

Dari tangan pelaku, polisi mengamankan satu unit Honda Beat Street warna hitam dengan nomor polisi G 4786 AKB, berikut BPKB dan STNK asli milik korban. Kemudian dua kunci cadangan, serta pakaian yang digunakan tersangka.

"Biasanya tersangka mengincar motor yang tidak dikunci ganda. Begitu ada kesempatan langsung dibawa kabur," beber Rachmad.

Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, kedua tersangka dijerat dengan Pasal 363 ayat (1) ke-3 dan ke-4 KUHP tentang pencurian dengan pemberatan, dengan ancaman hukuman penjara paling lama tujuh tahun. (MI/JI)