Topan Kajiki Tewaskan Delapan Orang di Vietnam dan Thailand, Ancaman Banjir Mengintai

Hanoi: Otoritas setempat, pada Rabu, 27 Agustus, mengumumkan Topan Kajiki dan banjir akibat topan telah menewaskan delapan orang, tujuh di Vietnam dan satu di Thailand. Pemerintah Vietnam, memperingatkan akan datangya banijr badang dan tanah longsor susulan.

Badai yang menerjang Vietnam pada Senin sore, sebelum melemah menjadi depresi ini telah menyebabkan banjir dan tanah longsor di Vietnam dan Thailand.

Departemen Pencegahan dan Mitigasi Bencana Thailand, melaporkan pada Rabu, 27 Agustus, hujan deras menyebabkan banjir dan tanah longsor di delapan provinsi yang berdampak pada lebih dari 180 rumah tangga.

Sementara itu, Pemerintah Vietnam melaporkan, Topan Kajiki telah merusak dan menenggelamkan lebih dari 10.000 rumah dan kantor. Selain itu, lebih dari 86 hektar lahan pertanian mengalami kerusakan.

Badai telah merobohkan tiang listrik yang berdampak pada 1.6 juta orang mengalami pemadaman listrik di Provinsi Ha Tinh dan Nghe An.

Jalanan di Hanoi terendam banjir karena hujan deras terus mengguyur ibu kota, yang saat itu bersiap menjadi tuan rumah parade Hari Nasional terbesar dalam beberapa dekade. Hal ini untuk merayakan peringatan 80 tahun deklarasi kemerdekaan.

Badan prakiraan cuaca nasional mengatakan, hujan deras akan terus melanda provinsi utara pada hari Rabu. Beberapa area kemungkinan akan menerima curah hujan hingga 70 milimeter dalam tiga hingga enam jam.

"Banjir bandang dan tanah longsor dapat terjadi, berdampak negatif pada lingkungan, mengancam kehidupan masyarakat, dan menyebabkan kerusakan pada produksi dan kegiatan sosial-ekonomi," ujar badan tersebut.

Sebelum mendarat di Vietnam, Kaiji melewati pantai selatan Hainan, Tiongkok, pada hari Minggu. Akibatnya, kota wisata Sanya harus menutup bisnis dan transportasi umum.

(Kelvin Yurcel)