Gak Becus! Menteri-menteri Ini Harusnya Mundur

Kabinet Merah Putih bersama Presiden Prabowo Subianto. Metrotvnews.com/Fachri Audhia Hafiez

Gak Becus! Menteri-menteri Ini Harusnya Mundur

Naufal Zuhdi • 6 June 2025 19:32

Jakarta: Direktur Ekonomi Center of Economic and Law Studies (Celios) Nailul Huda meminta menteri-menteri ekonomi di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto perlu segera dievaluasi, terutama terkait kegagalan efek stimulus dan memanfaatkan momentum di triwulan I-2025. 

"Pertumbuhan ekonomi di bawah 4,9 persen menjadi preseden buruk di tengah optimisme Prabowo mengungkit pertumbuhan ekonomi ke angka delapan persen," ujar Huda saat dihubungi, Jumat, 6 Juni 2025.

Padahal, sambung Huda, pada awal tahun telah diberikan berbagai stimulus seperti subsidi listrik dan dibantu oleh momentum Ramadan-Lebaran, namun pertumbuhan ekonomi hanya di angka 4,87%. "Dampaknya, pertumbuhan ekonomi di tahun 2025 diprediksi hanya di angka 4,5 persen sampai 4,7 persen saja," tukas dia.
 

Baca juga: Bahlil soal Reshuffle: Jangan Ambil yang Bukan Hak Kita


(Menteri ESDM Bahlil Lahadalia jadi salah satu menteri yang dianggap cocok untuk di-reshuffle. Foto: dok Kementerian ESDM)
 

Menteri-menteri yang harus mundur


Huda juga menyoroti salah satu kasus beberapa waktu lalu di mana gas LPG 3 kg yang sempat 'menghilang' dan susah didapatkan oleh masyarakat. Hal itu, lanjut dia, berdampak terhadap daya beli yang tertekan dan masyarakat hilang kepercayaan. 

"Menteri terkait harusnya sudah undur diri. Begitu juga dengan kasus penambangan nikel di kawasan wisata Raja Ampat. Menteri Pariwisata, Menteri ESDM, dan Menteri KLH harusnya sudah mundur karena ketidaktahuan ini," geram dia.

"Tidak ada koordinasi sama sekali, padahal mereka sudah bekerja lebih dari 100 hari. Jika tidak mampu, lebih baik diganti, daripada mempermalukan diri dan Presiden Prabowo," ucap Huda menambahkan.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Husen Miftahudin)