Kim Jong-Un saat mengingpeksi kapal perang yang gagal diluncurkan. Foto: Yonhap
Fajar Nugraha • 9 June 2025 12:41
Pyongyang: Korea Utara (Korut) telah memperbaiki kapal perusak seberat 5.000 ton yang terbalik saat upacara peluncurannya pada 21 Mei di Pelabuhan Chongjin. Kini negara tersebut sedang memindahkan kapal ke Najin, sebuah pelabuhan di dekat perbatasan Rusia.
Pada 8 Juni 2025, sebuah sumber pemerintah mengatakan bahwa kapal perang tersebut diamankan di dermaga pada 5 Juni. Meskipun kapal itu terbalik saat peluncurannya, mesin dan sistem utama lainnya masih beroperasi.
Kantor Berita Pusat Korea milik pemerintah Korea Utara (KCNA), melaporkan bahwa perbaikan akhir kapal di Najin akan dilakukan setelah pemeriksaan ulang.
"Keputusan untuk memindahkan kapal perusak itu ke Najin -.alih-alih di Chongjin, tempat kapal dibangun,- menimbulkan pertanyaan terkait keterlibatan Rusia," sebut laporan Dong-a Ilbo, Senin 9 Juni 2025.
Galangan kapal Chongjin dan Najin sendiri memiliki kapasitas konstruksi tahunan yang sebanding, diperkirakan masing-masing sebesar 25.700 ton dan 28.200 ton. Namun, Chongjin secara umum dianggap memiliki infrastruktur yang lebih baik untuk membangun kapal besar.
Oleh karena itu, pemindahan kapal tersebut ke Najin pun memicu spekulasi bahwa Korea Utara mungkin mencari bantuan teknis Rusia. Pada 4 Juni, pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un bertemu Sekretaris Dewan Keamanan Rusia, Sergei Shoigu, di Pyongyang. Dalam pertemuan itu, Kim menekankan pentingnya kemitraan strategis kedua negara.
Seorang pejabat pemerintah Korea Selatan juga mengatakan bahwa pemindahan kapal ini kemungkinan karena tekanan politik internal.
"Pemimpin Korea Utara diyakini telah memerintahkan restorasi kapal agar selesai sebelum sidang pleno Partai Buruh pada akhir bulan ini," kata sumber tersebut.
“Korea Utara mungkin akan butuh dukungan dari Rusia,” pungkas sumber itu.
(Nada Nisrina)