Polwan Banyuwangi Beri Trauma Healing Korban Kapal Tenggelam

Polwan Polresta Banyuwangi memberikan pendampingan psikologis kepada para korban selamat kapal tenggelam. Dokumentasi/ Istimewa

Polwan Banyuwangi Beri Trauma Healing Korban Kapal Tenggelam

Amaluddin • 4 July 2025 14:49

Banyuwangi: Polwan Polresta Banyuwangi memberikan pendampingan psikologis kepada para korban selamat insiden tenggelamnya kapal Tunu Pratama Jaya. Terutama perempuan dan anak-anak, yang masih terguncang secara emosional.

Pendampingan dilakukan di Posko Ketapang Banyuwangi dalam bentuk trauma healing, sebagai upaya memulihkan kondisi psikis para penyintas yang masih syok akibat peristiwa mengerikan tersebut.

"Kami ingin memastikan bahwa para korban tidak hanya selamat secara fisik, tapi juga pulih secara psikis," kata Brigadir Putri Anita, salah satu Polwan yang mendampingi korban di lokasi, Jumat, 4 Juli 2025.
 

Baca: Tim Gabungan Telusuri Pesisir Hingga Tengah Laut Cari 30 Korban Kapal Tenggelam
 
Dengan pendekatan yang humanis, para Polwan mengajak para korban berbicara, mendengarkan keluhan, memberikan motivasi, dan menciptakan suasana yang aman secara emosional. Kehadiran mereka menjadi penguat tersendiri bagi para korban yang masih dalam kondisi trauma.

Kapolresta Banyuwangi, Kombes Rama Samtama Putra, menyampaikan keprihatinan mendalam atas musibah tersebut. Ia memastikan bahwa Polresta Banyuwangi mengerahkan seluruh sumber daya untuk mendukung proses pencarian, evakuasi, hingga pendampingan korban secara menyeluruh.

“Kami turut berduka cita yang mendalam atas para korban jiwa. Untuk para survivor, penanganannya kami pastikan berjalan maksimal dan humanis,” jelasnya.

Sementara Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Jules Abraham Abast, yang turut mendampingi Kapolda Jatim Irjen Nanang Avianto saat meninjau proses evakuasi.

"Polwan yang diterjunkan melakukan trauma healing menjadi bentuk dukungan emosional yang sangat berarti. Polisi juga membuka jalur komunikasi yang empatik dengan keluarga korban, memastikan informasi yang disampaikan akurat dan cepat," ujarnya.

Ia menambahkan bahwa seluruh proses evakuasi dan pencarian korban melibatkan kerja sama lintas institusi seperti TNI, Basarnas, BPBD, Pemkab Banyuwangi, relawan, dan masyarakat setempat.

“Ini adalah kerja kolaboratif. Semua bahu-membahu sejak awal kejadian. Kolaborasi inilah yang memungkinkan upaya penanganan korban berjalan lebih efektif,” ujarnya.

 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Deny Irwanto)