Putri Purnama Sari • 21 March 2025 14:00
Jakarta: I'tikaf adalah salah satu ibadah yang dianjurkan dalam Islam, terutama pada sepuluh malam terakhir bulan Ramadan.
I'tikaf dilakukan dengan cara berdiam diri di masjid untuk mendekatkan diri kepada Allah, meningkatkan ibadah, dan mencari keberkahan malam Lailatul Qadar.
Lantas, apa itu I'tikaf? Berikut adalah pengertian, tata cara, dan keutamaan melakukan I'tikaf.
Apa Itu I'tikaf?
I’tikaf berasal dari bahasa Arab yang berarti berdiam diri. Dalam Islam, i’tikaf berarti berdiam diri di masjid dengan niat beribadah kepada Allah, menjauhi kesibukan duniawi, dan fokus dalam meningkatkan keimanan. Terdapat beberapa dalil di dalam Al-Qur'an maupun hadis yang berbicara mengenai itikaf.
Allah berfirman dalam surah al-Baqarah ayat 125:
“Dan (ingatlah), ketika Kami menjadikan rumah (Ka’bah) tempat berkumpul dan tempat yang aman bagi manusia. Dan jadikanlah maqam Ibrahim itu tempat salat. Dan telah Kami perintahkan kepada Ibrahim dan Ismail, “Bersihkanlah rumah-Ku untuk orang-orang yang tawaf, orang yang iktikaf, orang yang rukuk dan orang yang sujud”
Tata Cara I’tikaf
1. Niat Ikhlas
I'tikaf harus diawali dengan niat yang tulus hanya untuk beribadah kepada Allah. Adapun niat i'tikaf yaitu:
“Nawaitul Itikaf Lillahi Ta’ala”
2. Berdiam di Masjid
Orang yang beritikaf harus tetap berada di dalam masjid dan tidak keluar kecuali untuk keperluan mendesak.
3. Memperbanyak Ibadah
Mengisi waktu dengan membaca Al-Qur’an, berzikir, memperbanyak salat sunnah, dan berdoa.
4. Menjauhi Hal yang Tidak Bermanfaat
Hindari percakapan sia-sia atau aktivitas yang tidak bernilai ibadah.
5. Menjaga Kesucian dan Kebersihan
Dianjurkan untuk menjaga wudhu dan kebersihan diri selama beritikaf.
Syarat I’tikaf
1. Dilakukan di Masjid
I'tikaf harus dilakukan di masjid yang digunakan untuk salat berjamaah. Ulama sepakat tempat untuk beritikaf adalah di masjid. Hal ini berdasarkan firman Allah surah al-Baqarah 187:
“…..Tetapi jangan kamu campuri mereka, ketika kamu beritikaf dalam masjid. Itulah ketentuan Allah, maka janganlah kamu mendekatinya…..”
2. Beragama Islam
I'tikaf hanya berlaku bagi umat Islam.
3. Baligh dan Berakal
Orang yang beritikaf harus sudah mencapai usia baligh dan dalam keadaan sadar.
4. Suci dari Hadats Besar
Orang yang sedang junub, haid, atau nifas tidak diperbolehkan beritikaf.
5. Tak Ada Batasan Waktu
Tidak ada batasan waktu minimal, bahkan sejenak pun diperbolehkan asalkan niatnya benar.
Keutamaan I'tikaf dan Hubungannya dengan Lailatul Qadar
Salah satu tujuan utama i'tikaf adalah untuk mencari malam Lailatul Qadar, yaitu malam yang lebih baik dari seribu bulan. Lailatul Qadar adalah malam penuh keberkahan yang diturunkan pada sepuluh malam terakhir Ramadan, di mana segala amal ibadah dilipatgandakan pahalanya.
Ciri Malam Lailatul Qadar
- Malam yang Tenang: Udara terasa sejuk, tidak terlalu panas atau dingin.
- Langit Cerah Tanpa Awan: Langit tampak lebih terang meskipun tanpa cahaya bulan yang berlebihan.
- Munculnya Rasa Ketenangan: Hati terasa lebih damai dan ibadah terasa lebih khusyuk.
- Matahari Pagi Bersinar Lembut: Setelah malam Lailatul Qadar, matahari terbit dengan cahaya putih yang tidak terlalu menyilaukan.