Laba Unilever Indonesia (UNVR) Terkoreksi 29,8% ke Rp3,4 Triliun Sepanjang 2024

Presiden Direktur Unilever Indonesia Benjie Yap. Foto: Metrotvnews.com.

Laba Unilever Indonesia (UNVR) Terkoreksi 29,8% ke Rp3,4 Triliun Sepanjang 2024

Ade Hapsari Lestarini • 13 February 2025 15:23

Tangerang: PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) merilis laporan keuangan yang telah diaudit untuk 2024, melaporkan penjualan bersih sebesar Rp35,1 triliun dan laba bersih sebesar Rp3,4 triliun.

Perseroan tengah berfokus pada transformasi bisnis dan organisasi, dan baru-baru ini memperoleh persetujuan dari para pemegang saham untuk mendivestasikan bisnis Es Krim. Langkah-langkah strategis ini menggarisbawahi komitmen perseroan untuk memperkuat posisi di pasar dan mendorong pertumbuhan jangka panjang yang berkelanjutan.

"Sepanjang 2024, kami mengambil tindakan yang tegas dan berani untuk menangani masalahmasalah utama dengan semaksimal mungkin. Meskipun berbagai upaya tersebut berdampak pada kinerja jangka pendek, namun langkah-langkah ini berhasil memperkuat fundamental bisnis kami," ungkap Presiden Direktur Unilever Indonesia Benjie Yap, Kamis, 13 Februari 2025.

Benjie memaparkan, berbagai tindakan untuk me-reset (menata ulang) bisnis yang dilakukan perseroan akan meringankan biaya dan mendorong pertumbuhan. Perseroan pun mulai melihat progres dan percaya upaya-upaya ini akan membangun landasan yang lebih kuat untuk pertumbuhan jangka panjang.

"Prioritas utama kami meliputi penajaman fokus pada area-area dengan potensi tinggi; menyelaraskan organisasi seraya membangun talenta yang kuat dan mumpuni dibidangnya; mempertajam keunggulan merek; serta terus meningkatkan efisiensi dan pelaksanaan operasional. Dengan memastikan implementasi strategi yang efektif dan memberikan hasil yang terukur, kami memposisikan bisnis kami untuk kesuksesan jangka panjang. Dengan perencanaan yang matang dan upaya yang terarah, kami yakin Perseroan dapat menghadapi tantangan dan membangun masa depan yang lebih kuat," jelas dia.
 

Kinerja sepanjang 2024


Adapun penjualan bersih perseroan tercatat sebesar Rp35,1 triliun yang menghasilkan laba bersih sebesar Rp3,4 triliun untuk 2024. Sementara penjualan domestik terkoreksi sebesar 8,7 persen dari tahun ke tahun karena Pertumbuhan Harga Dasar (Underlying Price Growth/UPG) yang negatif sebesar -3,6 persen dan Pertumbuhan Volume Dasar (Underlying Volume Growth/UVG) yang negatif sebesar -5,2 persen.

Penjualan setahun penuh secara signifikan dipengaruhi oleh berbagai upaya tegas dan berani, yang bertujuan untuk mengatasi masalah operasional demi memprioritaskan pertumbuhan jangka panjang. Sedangkan marjin laba kotor tercatat sebesar 47,6 persen atau terkoreksi 213 bps dibandingkan tahun sebelumnya sebagai dampak dari biaya transformasi dan pengurangan stok pelanggan.

"Laba bersih perseroan terkoreksi sebesar 29,8 persen dibandingkan tahun sebelumnya karena penurunan penjualan dan kenaikan investasi yang diperlukan dalam transformasi," kata dia.

Perbaikan pangsa pasar selama 2024 dibandingkan dengan posisi terendah di Desember 2023, walaupun masih di bawah posisi pangsa pasar YTD Oktober 2023. Sementara launch dan relaunch 46 inovasi untuk memperkuat merek dan portofolio serta memanfaatkan segmen konsumen yang sedang bertumbuh.


Ilustrasi Gedung Unilever Indonesia. Foto: dok UNVR

 
Baca juga: Cuan Rp7 Triliun, Unilever Resmi Jual Bisnis Es Krim
 

Perkembangan dan potensi perdagangan distributif yang sehat


Perseroan telah memperkuat saluran distribusi sebagai bagian dari transformasi yang dijalankan. Hingga saat ini, transformasi tersebut telah berhasil mengurangi stok di distributor sekitar 50 persen dibandingkan dengan level 2021, mencapai level stok terendah selama lebih dari 10 tahun terakhir serta berdampak baik pada peningkatan pertumbuhan serta keuntungan perseroan.

"Perseroan berhasil mencapai zero overdue (nol keterlambatan) dari mitra DT (Distributive Trade) dan menerapkan struktur harga yang konsisten dan transparan di penjuru market," kata dia.

Selanjutnya, perseroan mencatat marjin laba kotor yang sehat sebesar 47,6 persen, didukung oleh program reset biaya yang kuat di aspek operasional. Hal ini mencakup transformasi besar yang dilakukan di pabrik dan juga inisiatif produktivitas untuk yang berbasis non-pabrik.

Mempertahankan marjin menjadi sangat penting untuk memposisikan bisnis demi profitabilitas dan keberlanjutan jangka panjang, memastikan kesuksesan yang berkesinambungan di pasar FMCG yang semakin kompetitif.
 

Langkah 2025


Benjie mengatakan, perseroan tetap berkomitmen terhadap pertumbuhan jangka panjang dan berkelanjutan dibandingkan dengan kinerja jangka pendek, dan akan terus mengambil tindakan tegas untuk mengatasi berbagai masalah operasional.

Melanjutkan kemajuan yang telah dicapai pada 2024, Perseroan akan melanjutkan transformasi Go-To-Market di 2025 termasuk memperluas jangkauan distribusi langsung dan tidak langsung, serta memastikan eksekusi yang mulus di pasar.

Peningkatan marjin laba kotor melalui efisiensi operasional dan peningkatan volume. Membangun brand dan portofolio yang lebih kuat dan terus berinvestasi di balik brand untuk memastikan seluruh brand tetap kompetitif dan relevan.

"Karena upaya-upaya tersebut akan memberikan fondasi yang lebih kuat untuk pertumbuhan jangka panjang, Perseroan mengantisipasi akan melihat manfaat dari tindakan reset tersebut pada paruh kedua 2025," ujar dia.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Ade Hapsari Lestarini)