Mengenal Stroke Hemoragik: Penyebab, Gejala, dan Penanganan Medis yang Harus Diketahui

Ilustrasi. Stroke. Dok. Freepik

Mengenal Stroke Hemoragik: Penyebab, Gejala, dan Penanganan Medis yang Harus Diketahui

M Rodhi Aulia • 21 May 2025 14:03

Jakarta: Stroke masih menjadi salah satu penyebab utama kecacatan dan kematian di seluruh dunia. Meski sebagian besar kasus stroke bersifat iskemik, ada jenis lain yang tak kalah berbahaya: stroke hemoragik, yaitu kondisi ketika terjadi perdarahan di dalam otak akibat pecahnya pembuluh darah. Stroke hemoragik ini memiliki tingkat kematian yang lebih tinggi dibanding stroke iskemik.

Kondisi ini biasanya datang secara tiba-tiba dan cepat berkembang, menyebabkan penurunan kesadaran mendadak serta gangguan neurologis yang berat. Oleh karena itu, deteksi dan penanganan dini menjadi sangat penting. Dalam praktik medis, peran kolaborasi tim lintas profesi sangat krusial dalam penanganan pasien stroke hemoragik, mulai dari diagnosis hingga tindakan penyelamatan.

Dalam penjelasan di situs resmi pemerintah Amerika Serikat, National Center of Biotechnology Information, para peneliti Ajaya Kumar A. Unnithan, Joe M. Das, dan Parth Mehta menekankan pentingnya memahami seluk-beluk stroke hemoragik untuk meningkatkan penanganan klinis secara cepat dan tepat. “Diagnosis dan pengobatan dini sangat penting mengingat perdarahan biasanya meluas dengan cepat,” tulis mereka yang dikutip, Rabu, 21 Mei 2025.

Berikut ini adalah lima poin penting untuk memahami lebih dalam tentang stroke hemoragik:

1. Apa Itu Stroke Hemoragik?

Stroke hemoragik terjadi ketika pembuluh darah di otak pecah, menyebabkan darah bocor ke jaringan otak. Hal ini bisa memicu pembengkakan, kerusakan jaringan, hingga kematian sel-sel otak. Stroke ini terbagi menjadi dua jenis utama:

 

  • Perdarahan intraserebral (ICH): perdarahan di dalam jaringan otak.

  • Perdarahan subaraknoid (SAH): perdarahan di ruang antara otak dan selaput pelindungnya.

2. Penyebab Utama: Hipertensi dan Amiloid

Penyebab paling umum dari stroke hemoragik adalah hipertensi kronis. Tekanan darah tinggi yang berlangsung lama dapat merusak dinding pembuluh darah kecil di otak. Kerusakan ini dapat memicu pecahnya arteri dan menyebabkan perdarahan. Salah satu ciri khasnya adalah pembentukan aneurisma Charcot-Bouchard—mikroaneurisma di arteriol otak.

Penyebab lainnya adalah angiopati amiloid serebral (CAA), terutama pada orang lanjut usia. Kondisi ini terjadi akibat endapan peptida amiloid-? di dinding pembuluh darah otak yang membuatnya rapuh dan rentan pecah.

Baca juga: Stroke Datang Tanpa Peringatan, Kenali Gejalanya

3. Gejala Klinis: Dari Sakit Kepala hingga Koma

Stroke hemoragik biasanya muncul mendadak. Gejalanya meliputi:

 

 

 

 

 

 

  • Sakit kepala hebat yang muncul tiba-tiba,

  • Mual dan muntah,

  • Gangguan kesadaran,

  • Kelemahan pada satu sisi tubuh,

  • Kejang,

  • Masalah penglihatan atau bicara.

  • Pada kasus berat, penderita bisa langsung mengalami penurunan kesadaran hingga koma.

4. Diagnosis Awal: CT Scan Adalah Kunci

Untuk memastikan diagnosis stroke hemoragik, CT scan otak adalah pemeriksaan utama yang harus dilakukan sesegera mungkin. Pemeriksaan ini mampu menunjukkan lokasi dan luas perdarahan secara cepat. Dalam situasi darurat, semakin cepat pemeriksaan dilakukan, semakin besar peluang pasien mendapatkan penanganan yang menyelamatkan nyawa.

5. Penanganan Medis dan Pilihan Bedah

Penanganan stroke hemoragik bersifat multidisipliner. Pengobatan awal biasanya fokus pada:

 

 

 

  • Menstabilkan tekanan darah,

  • Mengelola tekanan intrakranial,

  • Menghentikan perdarahan jika memungkinkan,

  • Mencegah kejang dan komplikasi lanjutan.


Dalam beberapa kasus, tindakan bedah diperlukan, seperti operasi dekompresi atau pengangkatan bekuan darah, terutama jika perdarahan menekan jaringan otak secara signifikan.

Stroke hemoragik merupakan kondisi medis darurat yang memerlukan respon cepat. “Diagnosis dan pengobatan dini sangat penting mengingat perdarahan biasanya meluas dengan cepat,” ulang para penulis dari NCBI. Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk mengenali gejalanya sejak dini dan segera mencari pertolongan medis.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(M Rodhi Aulia)