Paus Leo XIV Resmi Dilantik, Fary Francis: Momen Bersejarah Sarat Makna

Deputi Investasi dan Pengusahaan BP Batam Fary Francis di Vatikan. Istimewa

Paus Leo XIV Resmi Dilantik, Fary Francis: Momen Bersejarah Sarat Makna

Al Abrar • 19 May 2025 09:32

Vatikan:  Pemerintah Indonesia melalui sejumlah pejabat tinggi menghadiri pelantikan Paus Leo XIV yang digelar secara khidmat di Lapangan Santo Petrus, Vatikan, Minggu, 18 Mei 2025. Hadir dalam upacara sakral tersebut Deputi Investasi dan Pengusahaan BP Batam Fary Francis, Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar, dan Menteri Koperasi dan UKM Budi Arie Setiadi. Ketiganya merupakan utusan resmi Presiden Prabowo Subianto.

Pelantikan ini menandai dimulainya masa kepemimpinan Paus Leo XIV sebagai Uskup Roma dan Pemimpin Gereja Katolik sedunia. Upacara agung tersebut tidak hanya menjadi seremoni keagamaan, tetapi juga simbol penting kesinambungan kepemimpinan spiritual di tengah tantangan global.

Fary Francis menyebut kehadirannya dalam momen bersejarah tersebut sebagai representasi keberagaman yang dijunjung dalam pemerintahan Presiden Prabowo. Ia menilai pelantikan Paus Leo XIV memuat dua pelajaran penting yang bisa diteladani.

“Pelantikan ini sarat makna. Banyak simbol yang mengandung pesan mendalam tentang kasih, pengorbanan, dan tanggung jawab pemimpin rohani,” kata Fary dalam keterangan tertulis.

Fary menyampaikan ada banyak simbol sakral yang menjadi bagian tak terpisahkan dari pelantikan ini. Salah satu yang paling menyentuh adalah pallium selendang wol putih bertanda lima salib merah yang dikenakan di bahu Paus sebagai lambang misi pastoral untuk menggembalakan umat dengan kasih dan pengorbanan.

Pallium ini dirajut dari wol dua ekor anak domba yang diberkati, mencerminkan makna pengorbanan Kristus dan tanggung jawab spiritual seorang pemimpin.

Simbol lainnya adalah cincin nelayan (fisherman’s ring), terbuat dari emas murni dan diukir dengan gambar perahu Santo Petrus serta nama Paus baru. Cincin ini melambangkan otoritas apostolik Paus sebagai penerus langsung dari Santo Petrus, pemimpin pertama Gereja.

Rangkaian prosesi pelantikan berlangsung khidmat dan penuh makna dari penghormatan para kardinal di Altar Pengakuan, doa di makam Santo Petrus, hingga penerimaan pallium dan cincin oleh Paus dari tangan kardinal protodiakon. 

“Puncaknya adalah saat Paus Leo XIV memberkati Injil ke empat penjuru dunia dan menerima penghormatan dari perwakilan lima benua lambang kesatuan Gereja universal. Upacara ditutup dengan berkat urbi et orbi (“kepada kota dan dunia”),” ungkap Fary. 

Dalam sambutan pertamanya, Paus Leo XIV menyampaikan pesan damai yang tulus: “Semoga damai menyertai anda, saudara-saudara terkasih.” 

Ucapan ini bukan sekadar salam, tetapi seruan universal agar damai Kristus yang bangkit dapat menyentuh hati setiap pribadi, keluarga, bangsa, dan seluruh umat manusia. Damai yang bersumber dari kasih Tuhan yang mencintai semua tanpa syarat menjadi fondasi kuat bagi masa depan yang lebih bersaudara.

“Paus Leo XIV juga menggarisbawahi pentingnya semangat dialog, keterbukaan, dan misi kasih. Ia mengajak umat manusia menjadi gereja yang misioner membangun jembatan, bukan tembok dan hadir dengan tangan terbuka bagi semua yang membutuhkan,” ujar Fary, yang juga pernah menjabat sebagai Ketua Komisi V DPR RI 2014-2019 dan Komisaris Utama ASABRI 

Fary menambahkan sebagai Paus ke-267 dan yang pertama berasal dari Amerika Serikat, Paus Leo XIV membawa pengalaman panjang sebagai misionaris di Peru, di tengah masyarakat kecil dan tertindas. Kepeduliannya terhadap keadilan sosial dan solidaritas lintas batas menjadikannya harapan baru bagi dunia untuk merajut tenunan perdamaian dalam motif warna-warni kemanusiaan universal.

“Proficiat Paus Leo XIV Selamat memimpin dan melayani dunia. Salam sukacita dari Indonesia. In Ilu uno, unum. Dalam Dia yang Satu, kita menjadi satu,” ujar Fary.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Al Abrar)