Bank Indonesia perwakilan DKI Jakarta menyebut perekonomian Jakarta pada triwulan II atau dari April-Juni 2023 diprakirakan meningkat. Kondisi ini terjadi seiring berlangsungnya Hari Raya Idulfitri 1444 Hijriah.
"Perekonomian DKI Jakarta diprakirakan akan tetap tumbuh tinggi pada kisaran 4,80-5,60%,"ujar Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta Arlyana Abubakar dalam konferensi pers di Gedung Heritage Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta, Senen, Jakarta Pusat, Selasa, (9/5/2023).
Arlyana menyebut daya beli masyarakat saat Lebaran tahun ini mengalami peningkatan dibandingkan tahun lalu. Salah satunya disebabkan kondisi perekonomian yang semakin baik seiring dengan adanya pelonggaran aktivitas masyarakat.
"Lebih banyak orang yang belanja terutama bahan makanan, (seperti) beras, bawang merah, daging sapi dan ayam, telur, kalau kita monitor meningkat," jelasnya.
Di samping itu, inflasi Jakarta pada 2023 diprakirakan kembali dalam rentang sasaran 3±1%. Bank Indonesia perwakilan DKI Jakarta juga telah menyiapkan beberapa langkah dalam mengendalikan inflasi.
Seperti menjaga daya beli masyarakat dengan memperkuat keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, dan lainnya. Serta menyalurkan bantuan sosial (bansos) secara tepat waktu dan tepat sasaran.
"Berbagai upaya tersebut diharapkan dapat terus mengakselerasi pemulihan ekonomi DKI Jakarta ke depan guna mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang tetap tinggi dan lebih inklusif," jelasnya.